Ismail Haniyeh Dibunuh, Iran Tahan Puluhan Personel Militer termasuk Perwira Tinggi Intelijen
MOSKOW, iNews.id - Puluhan personel penegak hukum, termasuk pejabat tinggi intelijen dan militer Iran, ditahan sejak terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Mereka diselidiki seputar bagaimana bisa keamanan bobol sehingga menewaskan tamu negara.
Haniyeh dibunuh di wisma tempatnya menginap pada Rabu (31/7/2024) usai menghadiri pelantikan presiden Iran, Masoud Pezeshkian.
Surat kabar The New York Times, mengutip sumber-sumber di Iran yang mengetahui penyelidikan tersebut, melaporkan tim khusus yang dibentuk otoritas Iran menginterogasi dan menangkap lebih dari 20 orang. Merea adalah perwira intelijen senior, pejabat tinggi militer, dan personel keamanan di wisma yang dikelola Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Sejumlah dari mereka akan ditahan sampai penyelidikan resmi selesai, begitu kata sumber.
Para penyelidik kasus pembunuhan Haniye yakin ada keterlibatan orang dalam terkait pembunuhan Haniyeh. Mereka meyakini tim pembunuh bayaran yang disewa agen intelijen Mossad itu masih berada di Iran.
Surat kabar Inggris The Telegraph pada Jumat kemarin, mengutip sumber di IRGC, alat peledak yang menewaskan Haniyeh ditanam oleh agen IRGC yang disewa oleh Mossad.
Insiden tersebut disebut sebagai penghinaan bagi Iran dan pelanggaran besar bagi IRGC.
Awal pekan ini, New York Times melaporkan Haniyeh dibunuh dengan bom yang diletakkan di kamar tempatnya menginap 2 bulan sebelumnya. Kepala biro politik Hamas itu biasa menginap di kamar yang sama, yakni di lantai 4, selama berkunjung ke Iran.
Editor: Anton Suhartono