Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Israel Ancam Serang Rafah pada Ramadan, Hamas Tetap Tak Akan Bebaskan Sandera

Selasa, 20 Februari 2024 - 13:11:00 WIB
Israel Ancam Serang Rafah pada Ramadan, Hamas Tetap Tak Akan Bebaskan Sandera
Hamas menegaskan tak akan menerima kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel jika gencatan senjata belum diberlakukan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id -  Hamas menegaskan tak akan menerima kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel jika gencatan senjata secara penuh belum diberlakukan. Selain itu Hamas mendesak masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Ini merespons ancaman Benny Gantz, anggota kabinet perang pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang disampaikan pada Minggu. Gantz mengancam akan menyerang Rafah jika sampai Ramadan mendatang Hamas tak membebaskan semua sandera.

“Pemulangan sandera pendudukan (Israel) memiliki tiga harga. Pertama, bantuan bagi rakyat kami dan mengembalikan mereka ke kehidupan normal. Kedua, mengakhiri agresi dan yang ketiga kesepakatan pertukaran tahanan yang nyata, membebaskan 10.000 tahanan kami di penjara-penjara Israel,” kata Khalil Al Hayya, anggota biro politik Hamas, kepada Al Jazeera, dikutip Selasa (20/2/2024).

Dia menambahkan, Israel sampai saat ini masih menolak untuk menarik pasukan dari Gaza serta tak mengizinkan warga Palestina di pengungsian untuk kembali ke rumah mereka.

Netanyahu pada Sabtu lalu menyebut proposal Hamas soal gencatan senjata dan pertukaran tahanan sebagai khayalan. Hayya pun mengomentari bahwa pernyataan Netanyahu itu berubah dari apa yang sudah disepakati di Paris, Prancis.

“Netanyahu pekan lalu menarik kembali apa yang dia sepakati di surat kabar Paris,” ujarnya, seperti dilaporkan kembali Anadolu.

Hamas mengusulkan 3 fase gencatan senjata di Gaza pada 7 Februari lalu, mencakup jeda pertempuran selama 135 hari dengan imbalan pembebasan sandera.

Kerangka kerja kesepakatan disusun dalam pertemuan para pejabat tinggi Amerika Serikat, Israel, Qatar dan Mesir di Paris, Prancis, pada Januari 2024.

Gantz mengancam akan menyerang Rafah jika Hamas tak membebakan semua sandera sampai Ramadan. Bulan Ramadan diperkirakan akan dimulai pada 10 Maret 2024. Israel mengklaim para sandera itu ditahan di Rafah sebagai benteng terakhir pertahanan Hamas. 

“Dunia harus tahu, dan para pemimpin Hamas harus tahu, jika sampai bulan Ramadan para sandera kami tidak pulang ke rumah, pertempuran akan berlanjut di mana-mana, termasuk Rafah,” kata mantan Menteri Pertahanan Israel itu.

“Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, membebaskan sandera, dan warga sipil Gaza bisa merayakan Ramadan,” katanya, lagi. 

Dia juga mengatakan serangan itu akan dilakukan setelah berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) serta Mesir untuk menimalisasi jatuhnya korban sipil.

Tak jelas akan dievakuasi kemana jutaan pengungsi yang saat ini mendiami Rafah. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut