Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pengadilan Kriminal Internasional Tolak Permohonan Israel Batalkan Penangkapan Netanyahu
Advertisement . Scroll to see content

Israel Bingung Sistem Pertahanannya Gagal Cegat Bom Klaster Houthi

Selasa, 26 Agustus 2025 - 06:47:00 WIB
Israel Bingung Sistem Pertahanannya Gagal Cegat Bom Klaster Houthi
Israel bingung sistem pertahanan udaranya gagal mencegat rudal Houthi Yaman yang membawa bom klaster (Foto: Ansar Allah via AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Israel dilanda kebingungan setelah sistem pertahanan udaranya gagal mencegat rudal kelompok Houthi Yaman yang membawa bom klaster dalam serangan pada Jumat pekan lalu. Ini merupakan kali pertama Houthi menggunakan bom yang dilarang penggunaannya oleh 100 lebih negara itu sejak perang meletus pada Oktober 2023.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) langsung membuka penyelidikan internal. Fokusnya adalah mengungkap, mengapa rudal berisi ratusan bom kecil itu lolos dari radar dan sistem pencegat, hingga sempat meledak di udara dan menyebarkan bom ke area luas.

“Siapa pun yang menyerang, kami membalas mereka. Siapa pun yang berencana menyerang, kami serang mereka. Saya yakin seluruh kawasan ini sedang mempelajari kekuatan dan tekad negara Israel,” ujar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dikutip dari BBC, Selasa (26/8/2025).

Video Houthi Picu Kekhawatiran

Tak lama setelah serangan, Houthi merilis video yang memperlihatkan bom-bom kecil berjatuhan dari udara. Salah satunya mendarat di halaman rumah warga di Kota Ginaton, Israel tengah, menimbulkan kerusakan ringan.

Bom klaster dikenal sangat berbahaya karena menyebarkan ratusan hingga ribuan submunisi ke area luas. Sebagian bom sering kali tidak meledak, sehingga bisa menimbulkan ancaman bagi warga sipil bertahun-tahun setelah perang usai.

Balasan Israel ke Sanaa

Sebagai respons, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ibu Kota Yaman, Sanaa, pada Minggu (24/8/2025). Target serangan termasuk istana kepresidenan, fasilitas penyimpanan minyak, dan pembangkit listrik.

Sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 80 lainnya terluka akibat serangan balasan tersebut. Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Israel Katz bahkan turun langsung ke pusat komando Tel Aviv untuk memantau jalannya operasi, dan merilis foto resmi sebagai bentuk unjuk kekuatan.

Houthi Masih Tunjukkan Perlawanan

Sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023, Houthi aktif meluncurkan rudal ke Israel dan menyerang kapal dagang di Laut Merah serta Teluk Aden sebagai solidaritas terhadap Palestina.

Amerika Serikat sempat membantu Israel menggempur Houthi, tetapi setelah pemerintahan Presiden Donald Trump mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok itu, Israel kini harus bertindak sendiri menghadapi ancaman dari Yaman.

Kegagalan sistem pertahanan Israel mencegat bom klaster ini menambah tantangan baru bagi Tel Aviv. Serangan Houthi menunjukkan bahwa pertahanan udara Israel, meski dikenal canggih, tidak sepenuhnya kebal terhadap ancaman senjata baru.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut