Israel Bombardir Gaza Bunuh 15 Orang, Pejuang Palestina Bersumpah Balas Dendam
TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu blak-blakan dirinya yang memerintahkan pembunuhan para pemimpin Jihad Islam, salah satu faksi perlawanan Palestina. Pasukan Zionis menggelar serangan udara ke Jalur Gaza pada Selasa (9/5/2023) dini hari.
Serangan ke beberapa lokasi di Gaza tersebut menewaskan 15 orang dan melukai 20 lainnya. Tiga komandan Jihad Islam termasuk yang tewas. Namun sebagian besar korban tewas adalah warga sipil yang tak bersalah, termasuk empat anak-anak dan empat perempuan dewasa.
Menurut Netanyahu, perintah untuk membunuh para pemimpin faksi kelompok perlawanan Palestina itu disampaikannya ke militer pekan lalu. Dia mengklaim serangan itu memutus kepemimpinan Jihad Islam di Gaza.
"Kita berada di tengah-tengah kampanye dan siap dengan segala kemungkinan. Saya nasihati musuh kita: Jangan main-main dengan kami," ujar Netanyahu, dikutip dari Anadolu, Rabu (10/5/2023).
Faksi perlawanan Palestina di Gaza bersumpah untuk membalas serangan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Netanyahu setelah rapat kabinet keamanan. Serangan tersebut, kata Netanyahu, sebagai respons atas peluncuran roket oleh gabungan faksi-faksi perlawanan Palestina pekan lalu ke wilayah Israel.
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina menyerang Israel dengan roket sebagai respons atas kematian pemimpin Jihad Islam di penjara Israel setelah melakukan aksi mogok makan.
Beberapa negara dan organisasi kawasan mengecam keras serangan udara Israel di Gaza, yakni Yordania, Mesir, Qatar, Turki, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Editor: Anton Suhartono