Israel Gempur Suriah, Korban Berjatuhan
DAMASKUS, iNews.id - Pasukan Israel menggempur wilayah Suriah, Selasa (3/6/2025) malam, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan. Target serangan adalah Provinsi Deraa.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Suriah mengutuk keras serangan brutal tersebut. Tak disebutkan jumlah pasti korban tewas maupun luka, namun disebutkan cukup banyak.
Serangan terjadi setelah militer Israel menyebut dua roket ditembakkan dari Suriah menuju negaranya pada Selasa. Kedua roket tersebut jatuh di area terbuka Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Namun Kemlu Suriah menegaskan klaim itu masih sepihak dari Israel dan belum diverifikasi.
Pemerintah Suriah tidak pernah dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi pihak mana pun di kawasan.
"Kami yakin ada banyak pihak yang berusaha untuk mengacaukan kawasan guna mencapai kepentingan mereka," bunyi pernyataan Kemlu Suriah, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (4/6/2025).
Beberapa media Arab dan Palestina menyebut roket itu kemungkinan ditembakkan kelompok tidak terkenal, Brigade Muhammad Deif, merujuk pada pemimpin militer Hamas yang tewas dalam serangan Israel pada 2024. Namun pernyataan dari kelompok tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
Sementara itu warga Suriah mengatakan, mortir Israel menyerang daerah Wadi Yarmouk, sebelah barat Provinsi Deraa, dekat perbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Lokasi tersebut mengalami peningkatan ketegangan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk serangan militer Israel ke desa-desa terdekat.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa bertanggung jawab atas setipa proyektil yang diarahkan ke Israel.
"Kami menganggap presiden Suriah secara langsung bertanggung jawab atas ancaman dan tembakan apa pun terhadap Israel dan respons penuh segera datang," kata Katz.
Suriah dan Israel baru-baru ini terlibat perundingan tidak langsung untuk meredakan ketegangan, perkembangan signifikan dalam hubungan kedua negara setelah konfik selama beberapa dekade.
Editor: Anton Suhartono