Israel Hancurkan Terowongan yang Dibangun dari Lebanon oleh Hizbullah
YERUSALEM, iNews.id - Pemerintah Israel melancarkan operasi di perbatasan bagian utaranya untuk menghancurkan apa yang dianggap sebagai jaringan terowongan yang dibangun dari Lebanon, Selasa (4/12/2018). Tindakan ini bisa memicu ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah yang pro-Iran.
Tentara Israel mengaku menemukan apa yang disebut sebagai terowongan lintas-perbatasan yang pertama yang dibangun oleh kelompok Hizbullah dari Lebanon.
Juru bicara tentara, Ronen Manalis mengatakan, terowongan sepanjang 200 meter itu dimulai dari bawah sebuah rumah di desa Kafr Kila di Lebanon dan menyusup sampai 40 meter ke dalam kawasan Israel.
Manalis menyebut, tentara Israel akan terus mencari terowongan-terowongan lainnya di sepanjang perbatasan untuk dihancurkan. Pemerintah Israel, kata dia, sudah mengirim pasukan tambahan ke perbatasan dan siap menghadapi berbagai kemungkinan.
Belum ada tanggapan dari Hizbullah terkait hal itu. Sumber militer Lebanon menyebut keadaan tenang di sisi perbatasannya.
Operasi itu dilancarkan hanya sehari setelah polisi Israel mengusulkan agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diajukan ke pengadilan atas tuduhan korupsi.
Namun, pejabat pemerintah mengatakan, waktu pelaksanaan operasi itu hanya kebetulan semata.
Hizbullah dilaporkan punya sekitar 120.000 roket yang diklaim bisa mencapai seluruh kawasan Israel.
Dukungan bagi operasi penghancuran terowongan itu disokong oleh kelompok oposisi, termasuk Omer Bar Lev, anggota parlemen dari kelompok Persatuan Zionis, dan bekas komandan satuan elit tentara Israel.
Bar Lev menuturkan, penghancuran itu merupakan operasi pertahanan bagi Israel.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton mengatakan negaranya mendukung kuat usaha Israel untuk mempertahankan kedaulatannya.
Dia menyerukan kepada Hizbullah untuk menghentikan pembangunan terowongan guna masuk ke Israel dan menahan diri dari kekerasan dan peningkatan ketegangan.
Netanyahu juga sebelumnya menegaskan, siapapun yang menyerang Israel akan membayar harga mahal.
Editor: Nathania Riris Michico