Israel Ketar-ketir, Demonstrasi Pro-Palestina Menjalar ke Kampus-Kampus Ternama AS

TEL AVIV, iNews.id - Demonstrasi mendukung Palestina menjalar ke kampus-kampus penjuru Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir, termasuk Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Cambridge. Namun unjuk rasa paling menyita perhatian terjadi di Universitas Columbia, New York.

Israel mulai ketar-ketir dan gerah dengan kondisi tersebut, bahkan memaksa Menteri Pertahanan Yoav Gallant angkat bicara. Dia menyerukan para mahasiswa menghentikan demonstrasi mendukung Palestina.

Baca Juga

Awalnya Diduga Disabotase Rusia, Ternyata Warga Ukraina yang Meledakkan Jalur Kereta Api Polandia

"Unjuk rasa yang terjadi di kampus-kampus AS tidak hanya anti-Semit tapi juga menghasut terorisme," kata Gallant, dalam pernyataan di media sosial X.

Dia juga meminta pihak berwenang AS serta kampus bertindak lebih tegas untuk membela para mahasiswa Yahudi.

Baca Juga

Mahasiswa Australia Berkemah dan Berjalan Keliling Kampus Meneriakkan slogan pro-Palestina

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir juga tak kalah lantang. Dia menyebut diaspora Yahudi sedang menghadapi gelombang anti-Semitisme di AS, Eropa, serta negara lain.

“Saya telah sudah meminta kepala kepolisian merumuskan rencana bantuan untuk membentuk pasukan pertahanan lokal yang akan melindungi komunitas dan institusi Yahudi di luar negeri melalui dukungan profesional, termasuk pelatihan dan respons teknologi terhadap keamanan,” ujarnya.

Baca Juga

Demonstrasi Pro-Palestina Menjalar ke Kampus-Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Pasukan Pertahanan dibentuk untuk melindungi permukiman khusus Yahudi di daerah pendudukan Tepi Barat. Mereka juga dilatih untuk memberikan respons cepat terhadap insiden keamanan sampai pasukan tambahan tiba.

Demonstran pro-Palestina Universitas Columbia melakukan unjuk rasa dengan mendirikan tenda untuk memprotes investasi kampus terhadap perusahaan-perusahaan yang mendukung pendudukan Israel atas tanah Palestina.

Demonstrasi dengan cepat menyebar ke universitas-universitas terkemuka lainnya, termasuk Universitas New York, Yale, MIT, dan Universitas North Carolina.

Editor: Anton Suhartono