Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bukti Hamas Kian Canggih Hadapi Israel, Gunakan Tipuan Militer Mirip Operasi Khusus
Advertisement . Scroll to see content

Israel Lockdown, Ribuan Orang Tetap Demo Tuntut Netanyahu Mundur

Minggu, 27 September 2020 - 07:28:00 WIB
Israel Lockdown, Ribuan Orang Tetap Demo Tuntut Netanyahu Mundur
Massa Israel menggelar unjuk rasa di Yerusalem, Palestina, Sabtu (26/9/2020), menuntut pengunduran diri PM Benjamin Netanyahu. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PALESTINA, iNews.id – Ribuan orang Israel berkumpul di Kota Yerusalem, Sabtu (26/9/2020) malam. Mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sehari setelah pemerintah zionis memperketat karantina wilayah (lockdown) untuk membendung kasus infeksi virus corona (Covid-19) yang terus melonjak.

Antrean panjang mobil yang membawa massa demonstran dari seluruh negeri menyebabkan kemacetan lalu lintas di Yerusalem. Di samping itu, ratusan aksi protes kecil juga diadakan di jembatan-jembatan dan berbagai persimpangan jalan di seluruh negeri.

Israel memulai lockdown nasional untuk kedua kalinya pada 18 September. Tingkat infeksi virus corona di Israel saat ini menjadi yang tertinggi di dunia jika diukur per kapita. Pada Jumat (25/9/2020) lalu, Israel memperketat kebijakan pembatasan lebih lanjut, termasuk membatasi perjalanan internasional dan beribadah di dalam ruangan.

Akan tetapi, para anggota legislatif di parlemen menolak usulan pemerintah untuk membatasi kegiatan unjuk rasa. Sebelumnya, pemerintah memang mengusulkan agar orang-orang hanya dapat berdemonstrasi dalam kelompok kecil yang terdiri atas maksimal 20 orang dan dalam radius 1 kilometer dari tempat tinggal mereka.

Netanyahu, dalam sebuah video yang dirilis tadi malam, mengecam keputusan parlemen membatalkan pembatasan demonstrasi itu. Sementara, para pengunjuk rasa mengatakan, upaya pemerintah untuk mencegah mereka berunjuk rasa justru menjadisalah satu motivasi mereka turun ke jalan.

“Saya datang ke sini (Yerusalem) karena alasan mereka (pemerintah) mencoba menyetop aksi protes,” kata Adi, pria berusia 48 tahun asal Tel Aviv yang berdemonstrasi di luar kediaman resmi Netanyahu tadi malam.

“Orang-orang yang hadir di sini adalah kesempatan terakhir bagi Israel untuk bebas dan demokratis,” katanya kepada AFP.

Seorang peserta aksi dari Yerusalem, Shoshanna mengatakan, pemerintah menutup semua akses selama lockdown, tanpa memberikan sedikit pun bantuan ekonomi kepada rakyat. “Jadi, hal yang paling bisa saya lakukan sekarang adalah hadir dalam unjuk rasa ini,” ucap perempuan berusia 34 tahun itu.

Netanyahu diadili karena kasus penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik. Namun, politikus Partai Likud itu menyangkal melakukan semua tuduhan tersebut.

Hukum Israel tidak memaksa seorang perdana menteri untuk mundur setelah didakwa di pengadilan.

Israel telah mencatat lebih dari 225.000 infeksi dan 1.417 kematian dari populasi sembilan juta, dengan lebih dari 8.200 kasus baru pada hari Jumat saja.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut