Israel Lumpuh gegara Aksi Mogok Nasional Serukan Pembebasan Sandera di Gaza

TEL AVIV, iNews.id - Serikat buruh terbesar Israel Histadrut, didukung oleh berbagai organisasi profesi lain, memulai aksi mogok nasional selama sehari, Senin (2/9/2024). Operasional transportasi umum di Tel Aviv lumpuh.

Portal berita Israel Ynet News melaporkan, layanan kereta LRT di Tel Aviv dan Yerusalem Barat mengalami gangguan sejak Senin pagi. Para pekerja LRT bergabung dengan serikat pekerja lainnya melakukan aksi mogok kerja.

Baca Juga

Miliarder Siapkan Hadiah Besar untuk Ahmed, Muslim yang Heroik Melawan Penembak Massal Pantai Bondi

Aksi tersebut bertujuan mendesak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas guna membebaskan sandera Israel di Gaza.

Tevel, perusahaan yang mengoperasikan layanan LRT di Tel Aviv, menyatakan perjalanan kereta dilakukan dalam format dipersingkat. Dia memastikan adanya gangguan dan penundaan perjalanan LRT.

Baca Juga

Rakyat Israel Murka, Gelar Aksi Mogok Nasional hingga Tolak PM Netanyahu

Di Yerusalem Barat, operator LRT Cfir menyatakan kereta itu tidak akan beroperasi paling cepat pukul 12.00 waktu setempat. Operator tunduk pada seruan aksi mogok yang diserukan Histadrut.

Menurut Cfir, layanan akan kembali beroperasi setelah aksi mogok berakhir.

Baca Juga

Israel Makin Kacau, Serikat Buruh Gelar Aksi Mogok Nasional

Seruan aksi mogok nasional dikeluarkan Histadrut sebagai protes atas temuan enam jenazah sandera Israel terbaru di Gaza.

"Ketua (Histadrut), Arnon Bar David, setelah bertemu dengan keluarga sandera di Tel Aviv, mengumumkan aksi mogok mulai besok pukul 06.00 untuk mendorong pemerintah menandatangani kesepakatan untuk membawa pulang para sandera," kata Peter Lerner, kepala hubungan internasional serikat buruh, di media sosial X, kemarin.

Menurut Histadrut, bandara utama Israel di Tel Aviv, Ben Gurion, akan menghentikan semua penerbangan masuk dan keluar mulai pukul 08.00 sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi mogok tersebut. 

Histadrut tidak menyebutkan berapa lama aksi mogok nasional akan berlangsung.

Editor: Anton Suhartono