Israel Serbu Lokasi Pembuatan Bahan Peledak di Nablus, Sejumlah Warga Palestina Tewas
NABLUS, iNews.id - Pasukan Israel kembali menyerbu Kota Nablus di Tepi Barat. Seorang pemimpin kelompok militan dan empat warga Palestina tewas.
Serbuan pasukan Israel pada Selasa (25/10/2022) itu memicu salah satu baku tembak terbesar dalam beberapa pekan terakhir.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, secara keseluruhan, lima warga Palestina, termasuk setidaknya dua anggota Den of Lions, tewas di Nablus. Sementara orang keenam tewas dalam protes di dekat Kota Nabi Saleh, Tepi Barat, dekat Ramallah.
Setidaknya 20 orang, termasuk beberapa pria bersenjata dan anggota pasukan keamanan Palestina juga terluka di Nablus.
Den of Lions merupakan sekelompok pria bersenjata Nablus yang sebagian besar masih muda dengan afiliasi faksi yang longgar. Kelompok ini telah berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir. Mereka kerap terlibat bentrokan berulang dengan pasukan Israel saat kekerasan meningkat di Tepi Barat.
Sementara itu, militer Israel mengatakan, pasukan termasuk penembak jitu, tentara dengan peluru kendali bahu dan agen intelijen Shin Bet dikerahkan di seluruh Nablus. Mereka mengklaim memerangi puluhan pejuang bersenjata serta orang-orang yang melempar batu dan membakar ban.
Mereka mengklaim serangan kali itu menargetkan lokasi pembuatan bahan peledak dari kelompok militan Den of Lions.
Seorang pemimpin Den of Lions Wadi, al-Houh (31) menjadi sasaran dan tewas dalam operasi tersebut. Dia diklaim sebagai yang dikatakan bertanggung jawab untuk memproduksi bom pipa dan memperoleh senjata untuk kelompok itu.
Wakil Ketua Gerakan Fatah, Mahmoud Al-Aloul mengatakan kepada Palestine TV, pasukan keamanan Palestina melihat agen rahasia Israel memasuki Nablus dan terjadi baku tembak. Sejumlah pasukan Otoritas Palestina cedera.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan tidak ada niat untuk menargetkan pasukan Otoritas Palestina yang mungkin terperangkap dalam baku tembak.
Nablus telah menjadi pusat bentrokan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir. Wilayah ini berada di bawah blokade Israel selama berhari-hari.
Editor: Umaya Khusniah