Israel Tahan Rekonstruksi di Gaza sampai Tentaranya Dibebaskan
JERUSALEM, iNews.id - Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz menyatakan, rekonstruksi Jalur Gaza tergantung pada penyelesaian masalah tentara yang hilang di Palestina.
"Kita harus mengkondisikan pembangunan dan rekonstruksi (di Gaza) tidak hanya dengan ketenangan, tetapi juga pada pemulangan jenazah tentara dan warga sipil yang disandera di Gaza," kata Gantz dalam wawancara dengan saluran KAN Israel.
Pada April 2016, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan telah menangkap empat tentara Israel. Hamas menyembunyikan identitas mereka kecuali Oron Shaul, seorang tentara Israel yang hilang sejak serangan Israel tahun 2014 di Gaza.
Gantz mengatakan, setelah serangan Israel baru-baru ini di Gaza, sekarang ada peluang membuka kembali masalah tentara Israel yang hilang.
Menteri pertahanan mengatakan, Israel akan mengubah kebijakannya terhadap Gaza. Israel dengan tegas akan melakukan pembalasan terhadap tembakan roket atau balon pembakar dari wilayah pantai.
Gantz mengatakan, para pemimpin senior Hamas, termasuk kepala sayap politik di Gaza, Yehya Sinwar dan komandan sayap militer, Mohammad Deif masih menjadi sasaran pembunuhan Israel.
Pada hari Jumat, gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel yang dimediasi Mesir mulai berlaku. Gencatan senjata ini mengakhiri 11 hari pertempuran keduanya.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, setidaknya 279 warga Palestina telah tewas, termasuk 69 anak-anak dan 40 perempuan. Sementara 1.910 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza.
Sementara 12 orang Israel juga telah terbunuh oleh tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.
Editor: Umaya Khusniah