Israel Terus Bombardir Gaza saat Iduladha

GAZA, iNews.id - Pasukan Israel terus membombardir Jalur Gaza tak peduli dengan perayaan Hari Raya Iduladha, Jumat (6/6/2025). Sedkitnya 42 orang tewas dalam serangan pasukan Zionis di berbagai lokasi, paling bangak di Gaza Utara.

Militer Zionis terlebih dahulu memerintahkan evakuasi terhadap.banyak warga di beberapa lingkungan Gaza Utara.

Baca Juga

90% Warga Gaza Bertahan Hidup Hanya dengan 1 Kali Makan Sehari

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan pihaknya mengeluarkan peringatan kepada semua penduduk Gaza yang tinggal di blok 608, 609, 615, dan 616 di bagian utara Gaza.

Adraee menginstruksikan warga sipil di daerah-daerah tersebut untuk segera mengungsi ke barat.

Baca Juga

Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza, AS Jadi Bulan-bulanan di Dewan Keamanan PBB

Dia menyebut perintah itu sebagai peringatan pra-serangan seraya mengancam pasukan Israel akan menargetkan area mana pun yang digunakan untuk meluncurkan roket. Padahal faktanya tidak ada roket yang ditembakkan dari Gaza pada Jumat, apalagi dari lingkungan-lingkungan tersebut.

Wilayah-wilayah yang menjadi sasaran serangan ditempati warga yang sebelumnya juga mengungsi.

Baca Juga

AS Veto Resolusi PBB Dorong Gencatan Senjata, Israel Makin Bebas Bunuh Warga Gaza

Pada masa awal perang, Israel memaksa seluruh warga Gaza Utara untuk evakuasi, mendorong mereka ke selatan. Sejak beberapa bulan terakhir, Israel mengizinkan pemulangan terbatas dan sementara ke beberapa wilayah di utara, namun memerintahkan mereka untuk pindah lagi.

Serangan genosida Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan hampir 54.700 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. 

Selain membunuh dengan peluru dan bom, pasukan Israel juga menghabisi warga Gaza dengan cara dibuat kelaparan. Mereka memblokade akses bantuan ke Gaza sejak awal Maret, meski kemudian membuka untuk masuknya bantuan yang sangat kecil jumlahnya. Badan-badan bantuan internasional, termasuk PBB, memperingatkan risiko kelaparan parah di antara lebih dari 2 juta penduduk Gaza.

Editor: Anton Suhartono