Istri Bikin Berita Palsu Anaknya Hilang untuk Uji Kesetiaan Suami
BEIJING, iNews.id - Polisi China menahan seorang perempuan di Kota Yueqing, Provinsi Zhejiang, China, karena membuat berita palsu kehilangan anak laki-lakinya berusia 11 tahun.
Perempuan berusia 33 tahun bernama Chen itu sengaja membuat laporan palsu dengan tujuan menguji kesetiaan sang suami.
Pada Jumat (30/11/2018) malam, dia mendatangi kantor polisi Kota Yueqing untuk melaporkan kehilangan anaknya, Huang. Padahal, saat itu Huang berada di mobil.
Pada Selasa, Huang tiba-tiba ditemukan dan pulang ke rumah. Atas kasus ini, Chen ditahan selama lima hari atas tuduhan membuat dan menyebarkan berita palsu.
Pasalnya, dia tak hanya melaporkan kasus ini ke polisi, tapi juga membuat pengumuman secara luas. Poster berisi foto Huang dan ciri-cirinya disebar oleh Chen dan keluarga. Disebutkan di dalamnya, terakhir Huang terlihat di dekat sekolahnya.
Di Weibo, topik 'bocah 11 tahun di Wenzhou sudah lima hari hilang' dibaca lebih dari 230 juta kali di media sosial Weibo.
Chen juga mengadakan sayembara dengan menjanjikan hadiah 500.000 yuan atau sekitar Rp1 miliar bagi siapa saja yang bisa memberi tahu keberadaan anaknya.
Polisi pun menjadikan kasus ini dalam prioritas utama dan mengerahkan banyak personel untuk melacak keberadaan Huang. Tak hanya polisi Yueqing yang terlibat pencarian, tapi juga petugas dari kota tetangga, Wengzhou.
Selama pencarian, Huang disembunyikan di kampung sebelah, sementara Chen berpura-pura bekerja sama dengan polisi.
Menurut polisi, perbuatan Chen telah mengganggu tatanan sosial, menyia-nyiakan sumber daya kepolisian, dan merusak kepercayaan publik.
Pada Selasa (4/12/2018), ayah Huang berbicara kepada Zhejiang News menyampaikan keputusasannya.
"Kami telah mencari di seluruh Yueqing, tetapi tidak ada berita tentang anak saya. Sepertinya harapannya sudah tipis," kata ayah Huang, sebagaimana diberitakan kembali South China Morning Post, Rabu (5/12/2018).
Namun tak lama setelah itu Huang pulang dalam kondisi sehat.
Para Rabu pukul 03.00 waktu setempat, tetangga Chen mendapati kejanggalan, yakni seluruh anggota keluarga pindah entah kemana.
Polisi pun menyelidiki kejanggalan ini hingga terungkap bahwa kasus ini hanya sandiwara yang dibuat Chen untuk menguji kesetiaan suaminya.
Tak hanya itu, agen properti menyebut keluarga itu masih punya utang sekitar Rp14 juta terkait pembayaran sewa rumah.
Sementara itu warganet China marah dengan kabar palsu ini. Mereka mengkritik keluarga Chen karena membuang-buang sumber daya polisi dan membohongi masyarakat yang sudah memberikan perhatian begitu besar.
“Semua orang senang bahwa anak itu selamat, tetapi keluarga semacam ini harus ditangani secara serius! Ini tidak hanya membuang waktu dan energi semua orang, tapi membuat lelah dan membuang energi sumber daya secara nasional," tulis komentar yang disukai lebih dari 7.000 kali di Weibo.
Editor: Anton Suhartono