Jangan Heran! Harga Korek Api Ini Nyaris Rp8 Miliar, Berlapis Emas 400 Gr

PARIS, iNews.id - Korek api ini didapuk sebagai yang termahal di dunia, bahkan lebih bernilai daripada supercar Ferrari. Pantas saja, korek bernama Louis XIII Fleur de Parme itu terbuat dari emas murni 400 gram dan dihiasi dengan 152 batu safir.

Perusahaan Prancis, S T Dupont, membuat korek itu tersebut atas pesanan miliarder Hong Kong penggemar sejarah Prancis, Steven Hung.

Baca Juga

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Nobatkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Dupont mengerjakannya dengan sangat hati-hati, bahkan melibatkan pakar budaya dan sejarah Prancis. Ini tak lepas dari persyaratan spesifik yang diberikan Hung kepada Dupont.

Selain itu Putri Tania de Bourbon Parme, ahli waris dari Raja Louis XIII yang juga desainer terkenal, turut dilibatkan. Dia bersama timnya terdiri atas 80 pengerajin menghabiskan waktu 6 bulan untuk menghasilkan korek api berkarya seni unik tersebut.

Baca Juga

Wow! Utang AS Cetak Rekor Rp571.138,6 Triliun, Setiap Detik Tambah Rp1,2 Miliar

Terinspirasi dari gaya Renaisans era Raja Louis XIII, korek cerutu Louis XIII Fleur de Parme dirancang seperti mahkota emas yang diletakkan di atas alas dekoratif.

Setelah diluncurkan pada 2013, korel Louis XIII Fleur de Parme langsung diakui oleh Guinness Book of Records sebagai korek cerutu termahal di dunia. Nilainya sangat fantastis yaitu 500.000 dolar AS atau sekitar Rp7,8 miliar.

Baca Juga

Wow, Arab Saudi Bangun Gedung Pusat Olahraga Tertinggi di Dunia

Gelar sebagai korek termahal di dunia masih dipegang Louis XIII Fleur de Parme sampai tahun ini.

Korek itu sangat populer di kalangan kolektor barang mewah sehingga S T Dupont membuat setidaknya 31 replika dengan ukuran lebih kecil. Informasinya model replika dijual seharga 15.900 dolar AS per buah.

Namun Louis XIII Fleur de Parme bukan korek mewah termahal di dunia pertama Dupont. Sebelumnya perusahaan juga membuat korek Ligne 2 Champagne yakni pada 2009. Harganya saat itu mencapai 79.461 dolar AS. 

Korek tersebut terbuat dari poliuretan berkualitas tinggi dengan selimut emas putih 18 karat serta dihiasi 468 berlian.

Editor: Anton Suhartono