Jelang Pelantikan Biden, Washington DC seperti Kota Hantu yang Dijaga Banyak Tentara
WASHINGTON, iNews.id - Pusat kota Washington DC dipenuhi 25.000 tentara dari Garda Nasional menjelang pelantikan Joe Biden pada Rabu (20/1/2021). Warga menyebut Washington DC seperti kota hantu yang dijaga banyak tentara.
Gedung dan jalanan di sekitar Gedung Capitol, tempat pelantikan, dipagari kawat berduri. Perjalanan transportasi dihentikan serta akses masuk ke tempat-tempat tertentu diblokade.
Pemandangan ini sangat kontras dengan pelantikan presiden sebelumnya, di mana pusat kota ramai oleh jutaan warga yang ingin menyaksikan langsung pelantikan.
National Mall yang biasanya ramai, ditutup untuk umum terkait kekhawatiran serangan kelompok tertentu sebagaimana penyerbuan ke Gedung Capitol pada 6 Januari lalu.
Isu keamanan menjadi alasan pelantikan presiden Amerika Serikat (AS) tahun ini sangat berbeda, di samping kekhawatiran penyebaran Covid-19.
Hampir tidak ada warga yang bisa menyaksikan secara langsung proses pergantian kempemimpinan AS tahun ini.
"Ini seperti kota hantu tapi dengan tentara. Ini menakutkan, rasanya sangat tidak wajar," kata Dana O'Connor, seorang warga yang berjalan bersama suaminya melewati penghalang beton dekat Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Selasa (19/1/2021).
Pelantikan sebelumnya menarik lebih dari 1 juta orang ke National Mall. Mereka menonton proses pelantikan malalui layar raksasa serta presiden baru yang berjalan kaki dari Gedung Capitol ke Gedung Putih.
Ballroom dan ruang konvensi hotel meriah dengan pesta, mereka dihibur oleh para artis papan atas.
Pelantikan presiden memang acara dengan tingkat pengamanan tinggi, di mana pasukan Garda Nasional dengan senjata lengkap terlihat banyak di sekitar lokasi acara. Para tamu juga harus melewati serangkaian screening ketat, termasuk melewati detektor logam. Namun tingkat pengamanan tahun ini belum pernah terjadi di acara pelantikan sebelumnya.
Wali Kota Washington DC Muriel Bowser mengatakan, pejabat penegak hukum tidak punya pilihan lain selain meningkatkan keamanan setelah serangan Gedung Capitol yang menewaskan lima orang, termasuk polisi.
"Yang disebut patriot akan berusaha menggulingkan pemerintah dan membunuh polisi. Kita tidak ingin melihat pagar. Kita tidak ingin melihat pasukan bersenjata di jalan-jalan, tapi kami harus mengambil sikap berbeda," kata Bowser, kepada NBC.
Editor: Anton Suhartono