Jelang Pilpres Turki, Presiden Erdogan Sebut Oposisi Serang Korban Gempa yang Tak Beri Dukungan
ANKARA, iNews.id - Presiden Recep Tayyip Erdogan bersumpah bahwa pemerintahannya akan terus mendukung korban gempa 6 Februari. Janji kampanye itu disampaikan Erdogan dalam akun Twitternya pada Kamis (18/5/2023).
“Saya harap kita akan menyembuhkan luka bersama dengan solidaritas negara-bangsa. Kami tidak akan meninggalkan korban gempa tanpa pengawasan dan akan terus mendukung mereka,” cuitnya.
Dilansir dari hurriyetdailynews, pemilihan parlemen Turki menghasilkan kemenangan Aliansi Rakyat. Aliansi ini terdiri atas Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AKP) yang dipimpin Erdogan, Partai Gerakan Nasionalis MHP, Partai Persatuan Besar (BBP), dan Partai Kesejahteraan Baru
Erdogan menyebut, hasil ini mengecewakan pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) dan kandidat presiden Aliansi Bangsa, Kemal Kilicdaroglu.
“Pada malam 14 Mei, kami menonton teater ‘menang’ yang mereka pentaskan di layar televisi, padahal mereka tahu hasilnya. Saat warna surat suara menjadi jelas, kebohongan mereka terungkap. Meskipun demikian, mereka bahkan tidak meminta maaf kepada pemilihnya, yang mereka sesatkan secara sadar, atau kepada publik,” kata presiden.
Erdogan menambahkan, oposisi sekarang menyerang warga, yang suaranya tidak mendukung Aliansi Bangsa. Serangan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Oposisi dikatakan mengancam para korban gempa dengan menghentikan bantuan yang mereka kirim ke wilayah gempa. Oposisi juga mengusir mereka dari hotel tempat mereka mengungsi.
Tak hanya itu, kampanye buruk juga dilakukan melalui media sosial. Akibatnya, korban gempa sangat terganggu dengan apa yang terjadi.
“Terlepas dari partai mana yang mereka pilih, semua 85 juta orang sedih dengan kecerobohan ini. Tidak ada yang perlu khawatir, dan tidak ada warga negara kita yang putus asa menghadapi kegilaan jahat ini. Adalah tugas utama kita untuk tidak menjatuhkan hati nurani bangsa dan kemanusiaan,” kata Presiden.
Editor: Umaya Khusniah