Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria Muslim yang Cegah Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Dapat Sumbangan Rp33 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Jelang Sidang PBB, Protes Perubahan Iklim Merebak di Australia, AS hingga Jerman

Jumat, 20 September 2019 - 10:18:00 WIB
Jelang Sidang PBB, Protes Perubahan Iklim Merebak di Australia, AS hingga Jerman
Ribuan pengunjuk rasa saat ikut aksi Global Strike 4 Climate di Sydney, Jumat, 20 September 2019. (FOTO: Steven Saphore / AAP Images via AP)
Advertisement . Scroll to see content

CANBERRA, iNews.id - Ribuan pengunjuk rasa berkumpul dan melakukan unjuk rasa di seluruh Australia, Jumat (20/9/2019), yang juga dilakukan di seluruh dunia. Mereka menyerukan aksi nyata terkait perubahan iklim menjelang Sidang Majelis Umum PBB yang digelar pekan depan di New York.

Aksi pertama yang disebut sebagai "serangan iklim global" dimulai di kota terbesar di Australia, Sydney, dan ibu kota negara, Canberra. Para demonstran menyerukan agar Australia, yang merupakan pengekspor batu bara dan gas alam cair terbesar di dunia, mengambil tindakan lebih tegas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Global Strike 4 Climate menyatakan, aksi protes akan digelar di 110 kota besar dan kecil di seluruh Australia pada Jumat. Mereka menuntut pemerintah dan bisnis berkomitmen untuk menghasilkan emisi nol pada 2030.

Demonstrasi serupa direncanakan di kota-kota di seluruh dunia. Di Amerika Serikat (AS), lebih dari 800 acara direncanakan pada Jumat, sementara di Jerman lebih dari 400 aksi unjuk rasa juga bakal terjadi.

Protes ini sebagian besar terinspirasi oleh aktivis remaja Swedia Greta Thunberg, yang melakukan demonstrasi setiap minggu di bawah tema "Jumat untuk Masa Depan" selama tahun lalu. Thunberg menyerukan para pemimpin dunia untuk meningkatkan upaya mereka melawan perubahan iklim.

Banyak yang mengikuti jejaknya adalah mahasiswa, dan sejak itu gerakan ini menyebar ke kelompok-kelompok masyarakat sipil.

Universitas-universitas Australia menyatakan tidak akan menghukum siswa karena menghadiri demonstrasi ini.

Siobhan Sutton, seorang siswa berusia 15 tahun di Perth Modern School, mengatakan dia akan gagal dalam ujian matematika karena menghadiri protes di Perth.

"Saya pada dasarnya telah diberitahu bahwa ini bukan alasan yang sah untuk absen sekolah -karena bukan alasan medis atau apa pun- saya akan mendapatkan nilai nol pada ujian jika saya tidak benar-benar ikut pelajaran," katanya, kepada ABC, seperti dikutip Associated Press, Jumat (20/9/2019).

"Meskipun kita sendiri tidak sakit, planet tempat kita hidup ini sakit, dan kita memprotes dan memperjuangkannya," kata dia.

Siobhan mengatakan, guru matematika memberinya pilihan untuk mengikuti ujian sebelum hari Jumat, tetapi dia tidak dapat melakukannya karena komitmennya sebagai salah satu penyelenggara protes.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut