Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Trump Hentikan Perang India dan Pakistan dengan Ancaman Tarif 350%
Advertisement . Scroll to see content

Jepang Akui Seorang Pekerja Meninggal karena Radiasi Nuklir Fukushima

Kamis, 06 September 2018 - 16:13:00 WIB
Jepang Akui Seorang Pekerja Meninggal karena Radiasi Nuklir Fukushima
PLTN Fukushima Daiichi yang berada di Okuma. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Jepang untuk pertama kalinya mengakui seorang pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima meninggal karena terkena radiasi. PTLN itu rusak karena gempa bumi dan tsunami lebih dari tujuh tahun lalu.

Seorang pejabat merlaporkan, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Sosial memutuskan bahwa kompensasi harus diberikan kepada keluarga dari korban yang berusia 50-tahunan itu. Dia meninggal karena kanker paru-paru.

Pekerja tersebut menghabiskan kariernya di berbagai PLTN di Jepang. Dia bekerja di PLTN Fukushima Daiichi paling sedikit dua kali setelah gempa pada Maret 2011 yang menyebabkan rusaknya kilang tersebut.

Menurut pejabat, pekerja tersebut didiagnosa menderita kanker pada Februari 2016.

Gempa berkekuatan 9,0 Skala Richter terjadi pada Maret 2011 dan menyebabkan adanya gelombang tsunami yang menewaskan lebih dari 18 ribu orang. Gempa juga menyebabkan bencana nuklir terburuk di dunia setelah Chernobyl 25 tahun sebelumnya.

Gempa itu membuat listrik di PLTN Fukushima Daiichi dan gelombang tsunami membanjiri pembangkit listrik yang menggunakan minyak solar yang berada di gedung reaktor nuklir. Hal ini menyebabkan beberapa ledakan.

Menurut pejabat tersebut, kementerian sebelumnya menyatakan empat orang yang bekerja di Fukushima terkena radiasi nuklir.

Namun ini merupakan pertama kalinya ada yang tewas.

Lebih dari 160 ribu warga harus meninggalkan rumah mereka, setelah terjadinya bencana di kilang nuklir tersebut.

Ratusan warga yang meninggal disebabnya buruknya penanganan evakuasi selama krisis. Selain itu ada pula trauma mental dan penderitaan yang dialami para pengungsi.

Namun, pemeirntah menyebut radiasi bukan menjadi salah satu alasannya.

Perusahaan listrik Tokyo Electric menghadapi beberapa gugatan hukum permintaan kompensasi berkenaan dengan bencana tersebut.

Beritanya meninggalnya pekerja karena radiasi muncul di saat kawasan Hokkaido di Jepang Utara dilanda gempa berkekuatan 6,7 SR yang menimbulkan kekhawatiran akan kondisi PLTN Tomari yang memiliki tiga reaktor.

PLTN tersebut sempat mengalami mati listrik setelah adanya gempa. PLTN Tomari sudah ditutup sejak bencana Fukushima.

Krisis Fukushima ini menyebabkan industri tenaga nuklir di Jepang ditutup, industri yang pernah menjadi industri ketiga terbesar di dunia.

Tujuh reaktor sekarang sudah kembali beroperasi setelah adanya proses perizinan berkepanjangan.

Mayoritas warga Jepang menolak adanya pembangkit listrik tenaga nuklir, setelah apa yang terjadi di Fukushima menyebabkan masalah dalam sistem operasi dan peraturan di industri tersebut.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut