TOKYO, iNews.id – Jepang akan mencabut penangguhan pendanaan untuk Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA). Keputusan itu menyusul langkah negara-negara lain, termasuk Australia dan Kanada, yang juga telah memutuskan untuk kembali mendanai UNRWA.
Jepang adalah donor terbesar keenam bagi UNRWA. Akan tetapi, Tokyo bersama 15 negara lainnya menghentikan pendanaan dengan nilai mencapai 450 juta dolar AS (lebih dari Rp7,16 triliun) ke badan itu, setelah sejumlah staf UNRWA dituduh terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu. Akibatnya, operasi badan PBB tersebut di Jalur Gaza menjadi kacau di tengah berkecamuknya perang.
Hujan Salju Guyur Arab Saudi, Ini Penampakannya
Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa mengatakan, peran UNRWA dalam mengatasi krisis Gaza sangat diperlukan. Yoko bertemu dengan Ketua UNRWA Philippe Lazzarini di Tokyo pada pekan lalu.
“Jepang akan mencabut moratorium kontribusi keuangannya kepada UNRWA dan memberikan bantuan sambil memastikan dan mengonfirmasi kelayakan dana Jepang,” kata Kamikawa kepada wartawan, Selasa (2/4/2024).
Aksi Brutal Israel Bunuh 5 Pekerja Dapur Umum di Gaza, Australia Murka Warganya Juga Jadi Korban
Dia menuturkan, ada sekitar 35 juta dolar AS (sekitar Rp557 miliar) dari dana yang direncanakan semula oleh Jepang, telah siap untuk dicairkan untuk UNRWA.
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Jepang kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa Tokyo tidak dapat mengomentari tuduhan Israel soal keterlibatan para staf UNRWA dalam serangan Hamas 7 Oktober. Sebab, hal itu masih diselidiki oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB.
Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Bahas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus
UNRWA telah memecat beberapa stafnya menyusul tuduhan Israel tersebut. Belakangan, dikatakan bahwa beberapa karyawan yang dibebaskan ke Gaza dari tahanan Israel dilaporkan telah ditekan oleh otoritas zionis untuk memberikan pernyataan palsu bahwa staf tersebut ikut serta dalam serangan 7 Oktober. Hal itu terungkap lewat laporan UNRWA pada Februari.
Tinjauan terpisah terhadap aktivitas dan netralitas UNRWA yang dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, diperkirakan akan menerbitkan laporan akhirnya pada akhir bulan ini.
Israel Serang Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Sejumlah Perwira Militer IRGC Tewas
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku