TOKYO, iNews.id - Kementerian Lingkungan Hidup Jepang terus mengawal proses pembuangan air radioaktif ke laut. Tes air laut di dekat PLTN Fukushima tidak mendeteksi adanya unsur radioaktif, beberapa hari setelah pembuangan.
Jepang sebelumnya melepaskan air dari pembangkit Fukushima yang hancur ke Samudera Pasifik, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (27/8/2023).
Kakak dan Adik Kandung Lakukan Hubungan Sedarah hingga Miliki Bayi, Hebohkan Malaysia
Kebijakan itu memicu protes di dalam Jepang dan negara-negara tetangga serta memaksa China untuk melarang impor produk laut dari Jepang.
Tes kementerian lingkungan terhadap sampel dari 11 titik di dekat pembangkitan tersebut menyimpulkan bahwa konsentrasi isotop radioaktif tritium berada di bawah batas deteksi terendah - 7 hingga 8 bekerel tritium per liter.
Kata Warga Soal WNI Joshi Putri Cahyani Tewas di Jepang, Tinggal Bareng Nenek dari Kecil
Kementerian mengatakan air laut tersebut tidak akan memiliki dampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Kementerian ini akan mempublikasikan hasil tes setiap minggu setidaknya dalam tiga bulan mendatang. Jepang juga akan meninjau jadwal pengumuman lainnya.
Singapura dan Malaysia Belum Berencana Larang Impor Ikan dari Jepang Imbas Pembuangan Air Radioaktif ke Laut
Badan perikanan Jepang sudah menegaskan tes ikan di perairan sekitar pembangkit listrik tersebut tidak mendeteksi tritium.
Sementara itu, Operator pembangkit Tokyo Electric Power Co (Tepco) mengatakan bahwa air laut di dekat pembangkit tersebut mengandung kurang dari 10 bekerel tritium per liter. Kandungan itu di bawah batas yang mereka tetapkan sendiri sebesar 700 bekerel.
Jepang Buang Air Radioaktif Nuklir ke Laut, Restoran Sushi di Hong Kong Tetap Ramai
Jauh di bawah batas Organisasi Kesehatan Dunia sebesar 10.000 bekerel untuk air minum.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku