Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Liburan ke Singapura Jelas Makin Hemat, Ada Diskon Hotel hingga 40%
Advertisement . Scroll to see content

Jeritan Hati TKI di Singapura yang Tak Bisa Mudik akibat Virus Corona

Selasa, 21 April 2020 - 18:45:00 WIB
Jeritan Hati TKI di Singapura yang Tak Bisa Mudik akibat Virus Corona
Sri Sunarni (kanan) bersama majikannya Veronica Ng (Foto: The Straits Times)
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id - Ramadan dan Idul Fitri tahun ini akan sangat berbeda bagi setiap muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akibat wabah virus corona.

Tidak ada Salat Tarawih berjamaah di masjid, buka puasa bersama, mudik pun tak bisa. Bahkan besar kemungkinan mayoritas umat Islam tak bisa melaksanakan Salat Idul Fitri di lapangan serta masjid-masjid.

Hal ini pun dirasakan WNI yang bekerja di Singapura, Sri Sunarni. Tahun ini dia tak bisa pulang ke kampung halaman di Boyolali, Jawa Tengah.

Perempuan 46 tahun itu mengurungkan niat mudik setelah Presiden Joko Widodo meengumumkan larangan mudik, Selasa (21/4/2020).

Terlebih lagi, Singapura masih memberlakukan larangan keluar-masuk bagi warga.

Di Singapura, awal puasa ditetapkan pada Jumat (24/4/2020) dan Idul Fitri pada 24 Mei.

Sri sudah menghubungi keluarga di Boyolali dan memberi tahu tidak bisa pulang kampung tahun ini. Keluarga pun menerima dan memaklumi kondisi saat ini.

“Menghabiskan waktu dengan orang yang saya cintai tentu saja momen yang berharga, tapi saat ini, kesehatan dan nyawa lebih berharga,” kata Sri, kepada The Straits Times, sambil tak kuasa membendung air mata.

Namun, dia sedih membayangkan harus melewatkan Idul Fitri tahun ini dalam kondisi jauh dari orangtua, apalagi mereka sudah berusia lanjut.

Senasib dengan Sri, TKI lainnya Ani Rustiati (47) juga memutuskan tidak mudik pada Lebaran ini ke kampungnya di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Padahal Ani biasanya selalu pulang kampung. Meski sangat sedih, dia sedikit terhibur karena tak sendirian, teman-temannya bernasib sama.

"Kita harus tetap membuka pikiran. Saya bukan satu-satunya yang terpengaruh, semua orang juga berjuang. Jika saya kembali ke Indonesia, apakah saya dapat kembali ke Singapura? Saya masih membutuhkan pekerjaan ini di Singapura,” kata perempuan yang sudah 21 tahun bekerja di Singapura itu.

Pada awal April, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah meminta warga Indonesia di luar negeri untuk tidak mudik.

Dalam sebuah video yang di-posting di akun Facebook Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, Ida mengatakan keselamatan dan kesehatan harus diutamakan

“Saya paham Anda rindu orangtua. Saya paham Anda ingin bertemu keluarga, tapi sekarang, keselamatan dan kesehatan Anda serta keluarga di atas segalanya,” tuturnya.

Saat ini sekitar 250.000 warga Indonesia tinggal dan bekerja di Singapura, termasuk 127.000 TKI yang pekerja sebagai asisten rumah tangga,

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut