Jerman Deportasi Anak Buah Komplotan Sel Teror 9/11 ke Maroko
BERLIN, iNews.id - Seorang terpidana asal Maroko dalam serangan 11 September 2001 yang menargetkan Amerika Serikat (AS) diusir dari Jerman pada Senin (15/10/2018) dan dikirim kembali ke Maroko.
Mounir el Motassadeq dijatuhi hukuman 15 tahun penjara oleh pengadilan Jerman pada Januari 2007. Dia terbukti bersalah atas perannya menewaskan 246 penumpang dan kru pesawat yang dibajak, yang digunakan dalam serangan 11 September.
Motassadeq merupakan orang pertama yang pernah dihukum karena terlibat dalam serangan di World Trade Center dan Pentagon tersebut.
Kepada kantor berita nasional Jerman, DPA, juru bicara polisi bandara mengatakan pria Maroko itu diangkut ke sebuah pesawat di bandara Frankfurt dan dikirim kembali ke negara asalnya.
Beberapa petugas polisi mendampinginya.
Mounir el Motassadeq dijatuhi hukuman 15 tahun penjara oleh pengadilan Jerman. (Foto: AFP)
Menurut harian Spiegel Online dan Bild, dia dibawa dengan helikopter dari penjara Hamburg menuju Frankfurt. Di penjara Hamburg, dia menjalani masa hukumannya.
Foto-foto yang dirilis oleh DPA menunjukkan, Motassadeq mengenakan kemeja berpola dan celana panjang krem. Dia berjalan dengan mata ditutup dan diborgol oleh dua petugas polisi menuju helikopter yang sedang menunggu.
Motassadeq ditahan di penjara tepat setelah penangkapannya pada akhir 2001. Dia sudah menjalani hampir seluruh hukumannya.
Dia mengaku memiliki hubungan dengan para pembajak, namun bersikeras mengaku tak bersalah atas tragedi itu di pengadilan.
Warga Maroko itu berteman dengan anggota sel yang berbasis di Hamburg, termasuk pemimpin mereka Mohammed Atta. Sel teror Hamburg dipimpin oleh Mohammed Atta, yang merupakan warga Mesir yang menabrakkan pesawat ke World Trade Center, 21 September 2001.
Dia datang ke Jerman pada 1992 dan terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Teknik Hamburg. Dia dianggap sebagai operator serangan 9/11 yang melibatkan serangan dengan 4 pesawat terbang.
Motassadeq terbukti mengetahui soal rencana serangan bunuh diri dengan pesawat terbang itu namun tidak melaporkan kepada aparat keamanan.
Dia bahkan menolong tim bunuh diri itu dengan mengirim surat-surat mereka dan melakukan transaksi bank untuk kepentingan mereka.
Masa tahanan Motassadeq sebenarnya baru berakhir pada Januari 2019. Namun pihak kejaksaan menyatakan bersedia membebaskan dia dengan syarat, dia langsung dideportasi ke Maroko.
Setelah dideportasi ke Maroko, Mounir El Motassadeq disebutkan akan tinggal dengan keluarganya. Dia dilarang menginjak Jerman sampai tahun 2064. Jika dia mencoba datang ke Jerman, Motassadeq akan segera ditahan lagi.
Editor: Nathania Riris Michico