Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria di Pasar Minggu Pukul Kakak Ipar hingga Tewas gegara Kesal Ditegur Merokok
Advertisement . Scroll to see content

Jerman Legalkan Ganja, Warga Boleh Merokok dan Tanam di Rumah

Selasa, 02 April 2024 - 07:23:00 WIB
Jerman Legalkan Ganja, Warga Boleh Merokok dan Tanam di Rumah
Jerman melegalkan ganja terhitung mulai Senin (1/4) untuk kalangan berusia di atas 18 tahun (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BERLIN, iNews.id - Jerman melegalkan ganja terhitung mulai Senin (1/4/2024) untuk kalangan berusia di atas 18 tahun. Merokok daun surga itu bukan lagi larangan di Jerman.

Sebelumnya parlemen Jerman mengesahkan undang-undang (UU) baru yang memperbolehkan kepemilikan ganja secara pribadi yang berlaku mulai 1 April.  Dengan mengesahkan UU tersebut, Jerman menjadi negara Uni Eropa terbesar yang melegalkan ganja untuk penggunaan rekreasi.

UU baru tersebut mengizinkan orang dewasa di Jerman untuk membawa hingga 25 gram ganja kering di ruang publik serta menanam maksimal tiga pohon di rumah.

Selain itu UU juga mengizinkan penanaman skala besar di “klub ganja” mulai 1 Juli. Keanggotaan kelompok dibatasi, tak lebih dari 500 orang dan hanya boleh menanam tanaman untuk konsumsi pribadi. Klub ganja diperuntukkan bagi warga Jerman guna menangkal gelombang turis asing yang berkunjung hanya untuk menikmati ganja rekreasional itu.

Namun konsumsi ganja dilarang di dekat sekolah, fasilitas olahraga, dan taman bermain anak-anak antara pukul 07.00 hingga 20.00 waktu setempat. Selain itu anak di bawah umur yang tertangkap memiliki ganja harus menjalani program pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Pemerintahan koalisi yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz menilai legalisasi ganja akan membantu membendung meningkatnya pasar gelap.

Namun, sejumlah praktisi medis memperingatkan, pelegalan ganja bisa menimbulkan risiko tinggi di kalangan generasi muda.

“Dari sudut pandang kami, undang-undang ini adalah sebuah bencana,” kata Katja Seidel, terapis di Tannenhof Berlin-Brandenburg, pusat kecanduan narkoba, dikutip dari AFP.

Senada dengan Seidel, Profesor Ray Walley dari Komite Tetap Dokter Eropa memperingatkan ganja dapat membuat ketagihan. Dampak UU tersebut bisa meningkatkan penggunaan serta berdampak buruk terhadap kesehatan, terutama di kalangan generasi muda.

Keluhan juga datang dari kepolisian Jerman dengan keprihatinan. Disebutkan tanggal 1 April akan menandai dimulainya masa kekacauan di negara tersebut. Para ahli memperkirakan permintaan akan melampaui pasokan karena akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum klub ganja terbentuk dan beroperasi.

“Kami memperkirakan pasar gelap akan menguat,” kata Alexander Poitz, dari Persatuan Kepolisian Jerman (GdP).

Data resmi tahun 2021 mengungkap, 8,8 persen orang dewasa berusia 18-64 tahun di Jerman telah menggunakan ganja setidaknya sekali dalam 12 bulan sebelumnya. Sementara kalangan orang berusia 12 hingga 17 tahun, jumlahnya hampir 10 persen.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut