Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rumania Borong 18 Jet Tempur F-16 Belanda Cuma Seharga Rp19.200, Ternyata Bukan untuk Perang
Advertisement . Scroll to see content

Jerman Perlu Banyak Tank Leopard, Menhan: Uang dari Mana, Saya Tak Peduli!

Kamis, 02 Februari 2023 - 10:39:00 WIB
Jerman Perlu Banyak Tank Leopard, Menhan: Uang dari Mana, Saya Tak Peduli!
Jerman memerlukan banyak tank Leopard untuk menggantikan armada serupa yang dikirim ke Ukraina. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BERLIN, iNews.id - Jerman memerlukan banyak tank Leopard untuk menggantikan armada serupa yang dikirim ke Ukraina. Namun terkait dana, Menteri Pertahanan Boris Pistorius tak mau tahu. 

Hal itu disampaikan Pistorius dalam kunjungan ke batalion tank di wilayah barat Augustdorf pada Rabu (1/2/2023). Sebelumnya Jerman memutuskan untuk memasok 14 tank Leopard 2 ke Kiev.

“Bagi saya, fakta krusial adalah bahwa kita harus memesan tank baru, tidak dalam setahun, tetapi dengan cepat, agar produksi dapat dimulai,” katanya kepada wartawan 

"Dari mana uang itu berasal? Izinkan saya dengan santai mengatakannya seperti ini: Terus terang, saya tidak peduli. Sangat penting bagi kami untuk menyediakannya (tank) dengan cepat," kata Pistorius.

Terkait dengan pertanyaan apakah dia mendorong peningkatan dana khusus 100 miliar euro yang disiapkan untuk modernisasi militer setelah invasi Rusia ke Ukraina, Pistorius mengaku telah mengadakan pembicaraan pertamanya dengan para manajer industri pertahanan pada Selasa (31/1/2023). Sayangnya dia menolak untuk memberikan rincian.

"Itu tentang mencari tahu siapa yang bisa melakukan apa - dan apa yang diharapkan kedua belah pihak dari satu sama lain," katanya. 

Pistorius ingin mempercepat pengadaan senjata dan meningkatkan pasokan amunisi Jerman dalam jangka panjang. Pasalnya stok militer Jerman habis untuk disumbangkan ke Ukraina.

Bahkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Jerman kekurangan 20 miliar euro untuk mencapai target penimbunan amunisi NATO.

Saat ditanya tentang panggilan untuk memperkenalkan kembali wajib militer yang ditangguhkan pada 2011 untuk menghemat uang, Pistorius mengatakan langkah seperti itu tidak akan menutup kesenjangan jangka pendek dalam tenaga kerja Bundeswehr.

"Penangguhan wajib militer adalah kesalahan tetapi bukan kesalahan yang dapat kami perbaiki dengan cepat. Kami memiliki tantangan lain untuk dikuasai saat ini, yang akan menghabiskan banyak uang, waktu, dan energi - dan mengatasi ini adalah prioritas saya," katanya. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut