JK Ajak Palang Merah Internasional Pulihkan Kondisi Muslim Rohingya dan Afghanistan
NEW YORK, iNews.id - Di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-74, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer di Bilateral Booth, Markas Besar PBB New York, Selasa (25/9/2019)
Dalam pertemuannya, JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonedia (PMI) menyinggung masalah kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, serta proses perdamaian di Afghanistan yang tengah dirintis Indonesia.
"Dua masalah yang menjadi perhatian kami. Pertama di Negara Bagian Rakhine, bagi Indonesia repatriasi (pemulangan) sukarela, aman, dan bermartabat merupakan prioritas," ujarnya, dikutip dari Wapres.go.id.
JK mengajak komunitas internasional untuk membantu Myanmar dan Bangladesh mendorong terciptanya situasi dan lingkungan yang kondusif untuk pemulangan.
Menurut dia, Indonesia dan ASEAN, melalui AHA Centre, telah berusaha sangat keras untuk membantu Myanmar dalam mempersiapkan pemulangan, namun sangat disayangkan repatriasi yang direncanakan pada Agustus batal.
"ASEAN juga membantu Myanmar menyebarluaskan informasi tentang persiapan pemulangan di Cox Bazaar (Bangladesh)," tutur JK.
Selain itu Wapres juga mengingatkan pentingnya pengembangan kegiatan ekonomi di Rakhine agar masyarakat di sana mendapat mata pencaharian berkelanjutan. Dia pun mengajak ICRC untuk ambil bagian dalam peran kemanusiaan melalui kerja sama.
"Mereka harus didukung (ekonomi). Saya ingin mendengar dari Anda tentang kemungkinan kerja sama yang bisa kita lakukan bersama di Rakhine State dan Cox Bazaar," kata JK, kepada Maurer.
Topik lain yang diangkat Wapres adalah proses perdamaian di Afghanistan. JK menyayangkan rencana penandatanganan perjanjian penarikan pasukan AS dengan Taliban ditunda.
"Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan kontribusinya pada proses perdamaian di Afghanistan," tegasnya.
Lebih lanjut JK berharap dialog dan negosiasi Intra-Afghanistan dapat segera dilakukan.
"Pemerintah Indonesia yakin dapat bekerja sama dengan ICRC di Afghanistan," tuturnya.
Editor: Anton Suhartono