Joe Biden Bakal Larang Kapal-Kapal yang Berafiliasi dengan Rusia Bersandar di Pelabuhan AS

WASHINGTON DC, iNews.id – Presiden AS Joe Biden bakal melarang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Rusia untuk bersandar di pelabuhan-pelabuhan Amerika Serikat. Kebijakan itu menjadi langkah terbaru Washington DC untuk menekan Rusia atas serangannya ke Ukraina. 

Sejumlah sumber Pemerintah AS mengatakan kepada Reuters, Gedung Putih akan merilis pengumuman terkait larangan itu dengan perincian lebih lanjut. Pada awal Maret lalu, Washington DC dikatakan juga telah mempertimbangkan larangan itu.

Baca Juga

Negara Arab Mayoritas Muslim Ini Beli Gas Israel Rp584 Triliun, Klaim Tak Ada Agenda Politik

Sumber-sumber tersebut mengungkapkan, pada 2021 kapal-kapal Rusia melakukan sekitar 1.800 kunjungan ke AS. Persentase kunjungan kapal Rusia itu masih terbilang kecil dibandingkan dengan lalu lintas kapal secara keseluruhan di negeri Paman Sam. 

Menurut Reuters, masalah tersebut mendorong tinjauan pemerintahan Biden untuk memastikan larangan terhadap kapal Rusia itu tidak akan berdampak serius pada rantai pasokan AS.

Baca Juga

Sahabat Joe Biden Minta AS Kirim Tentara ke Ukraina, Begini Kata Gedung Putih

Kanada pada 1 Maret telah menutup pelabuhannya untuk kapal-kapal milik Rusia. Ottawa juga melarang mereka melintas di perairan Kanada.

Amerika Serikat sebelumnya melarang pesawat Rusia menggunakan wilayah udara AS. Langkah itu menyusul keputusan Kanada dan negara-negara Eropa yang sudah lebih dulu memberlakukan sanksi tersebut.

Baca Juga

Presiden AS Joe Biden Tak Akan Kunjungi Ukraina untuk Bertemu Zelensky

Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari. Operasi itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Tindakan militer Rusia itu mendapat perlawanan sengit dari Ukraina. Sementara itu, negara-negara Barat langsung menjatuhkan sanksi secara bertubi-tubi terhadap Moskow.

Editor: Ahmad Islamy Jamil