Joe Biden Disuntik Vaksin Covid-19 Live di Televisi: Tidak Ada yang Perlu Dikhawatirkan

NEWARK, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden menjalani vaksinasi Covid-19, Senin (21/12/2020). Proses penyuntikan disiarkan langsung stasiun televisi sebagai upaya meningkatkan kepercayaan publik mengenai keamanan vaksin virus corona buatan Pfizer itu.

Bukan hanya figurnya sebagai pejabat tinggi AS, di usia 78 tahun, Biden termasuk kelompok berisiko tinggi terpapar virus yang menyerang sistem pernapasan ini.

Baca Juga

AS Selidiki Apakah Pembunuhan Pejabat Hamas oleh Israel Melanggar Gencatan Senjata Gaza

Mengenakan baju hitam, Biden mendapatkan disuntik oleh Tabe Mase, perawat senior yang juga kepala Layanan Kesehatan Staf Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware.

Setelah disuntik mendapatkan dosis pertamanya, Biden memuji para profesional medis sebagai pahlawan.

Baca Juga

Wapres AS Mike Pence Disuntik Vaksin Covid-19 Live di Televisi untuk Buktikan Keamanan

"Saya melakukan ini untuk menunjukkan bahwa semua orang harus siap untuk mendapatkan vaksin. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Biden, dikutip dari Reuters, Selasa (22/12/2020).

Istrinya, Jill Biden, yang sudah lebih dulu disuntik vaksin Covid-19 berdiri di dekatnya.

Baca Juga

Joe Biden Disuntik Vaksin Covid-19 Pekan Depan, Wapres Mike Pence Jumat

Dia mengakui vaksin akan membutuhkan waktu untuk bisa dipercaya masyarakat sambil meminta mereka mendengarkan arahan ahli medis serta tidak melakukan perjalanan selama liburan.

Tidak lupa Biden memuji para ilmuwan yang mengembangkan vaksin.

"Saya kira pemerintahan ini pantas mendapatkan pujian, menyelesaikan ini dalam Warp Speed Operation," tuturnya.

Biden menegaskan pemerintahannya akan berjuang melawan virus yang telah menginfeksi lebih dari 17,5 juta warga AS itu, lebih dari 315.000 di antaranya meninggal dunia. Penanganan wabah Covid-19 akan menjadi prioritasnya setelah dilantik pada 20 Januari 2021.

Pemerintahannya menghadapi tantangan logistik dalam mendistribusikan vaksin ke ratusan juta warga AS. Bukan hanya itu banyak warga yang masih khawatir mengenai vaksin Covid-19 karena dibuat dalam waktu singkat.

Editor: Anton Suhartono