Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Suriah Tegaskan Tak Akan Berdamai dengan Israel meski Teken Kerja Sama Keamanan
Advertisement . Scroll to see content

Joe Biden Mungkin Batasi Bantuan Militer AS ke Israel jika Serang Rafah

Selasa, 12 Maret 2024 - 14:43:00 WIB
Joe Biden Mungkin Batasi Bantuan Militer AS ke Israel jika Serang Rafah
Joe Biden dilaporkan mempertimbangkan untuk membatasi bantuan militer ke Israel jika melakukan operasi darat ke Rafah (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan akan mempertimbangkan untuk membatasi bantuan militer ke Israel jika melakukan operasi darat ke Rafah, Jalur Gaza.

Media AS Politico, mengutip seorang sumber pejabat AS, melaporkan Biden bisa menunjukkan sikap tegasnya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Itu adalah sesuatu yang pasti dia pikirkan," kata pejabat yang meminta namanya tak dipublikasikan tersebut, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Selasa (12/3/2024).

Seorang sumber pejabat AS lainnya mengatakan, sampai saat ini Israel belum menyerahkan rencana serangan ke Rafah. Kota di perbatasan dengan Mesir itu dipadati sekitar 1,5 juta pengungsi Gaza. Serangan darat ke kota itu akan menimbulkan jatuhnya banyak korban jiwa.

AS dan negara-negara sekutu serta Arab mewanti-wanti Israel untuk tidak melakukan operasi darat atau atas perencanaan yang matang sebelumnya.

Sementara itu pejabat Israel mengatakan kepada Politico, operasi darat ke Rafah tak akan terjadi dalam waktu dekat.

"Bahkan jika perintah diberikan hari ini, operasi tersebut tidak akan dimulai," ujarnya.

Pengungsi Palestina harus dievakuasi dari kota tersebut terlebih dulu sebelum operasi dimulai. Selain itu pasukan Israel harus dilatih untuk melakukan pertempuran episode baru ini melawan para pejuang Hamas.

Biden pada pekan lalu mengatakan akan terus mengirim pasokan yang dibutuhkan untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel. Namun dalam pernyataan yang membingungkan karena kontradiksi, dia menegaskan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah besar di Palestina adalah garis merah baginya terhadap Netanyahu.

Di sisi lain, Biden menegaskan tak akan pernah meninggalkan Israel sembari menegaskan tak ada garis merah yang ditetapkan.

Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan hampir 31.200 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Negosiasi gencatan senjata yang sedianya diterapkan selama Ramadhan buntu. Meski demikian Hamas dan Israel masih berupaya mencari titik temu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut