Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dipengaruhi Netanyahu, Trump Kini Incar Program Rudal Iran
Advertisement . Scroll to see content

Joe Biden Pernah Janji Jadikan Arab Saudi Negara Kasta Terendah, Kini Lihatlah yang Dia Lakukan!

Kamis, 14 Juli 2022 - 11:01:00 WIB
Joe Biden Pernah Janji Jadikan Arab Saudi Negara Kasta Terendah, Kini Lihatlah yang Dia Lakukan!
Presiden AS Joe Biden. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id –  Presiden AS Joe Biden sejak Rabu (13/7/2022) resmi memulai rangkaian kunjungannya ke Timur Tengah, termasuk ke Israel dan Arab Saudi. Ini menjadi perjalanan pertama Biden ke kawasan tersebut sebagai presiden AS.

Dalam kunjungannya selama tiga hari itu, Biden akan bertemu Perdana Menteri Israel Yair Lapid, Presiden Uni Emirat Arab Muhammad bin Zayed, dan Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas.

Tak hanya itu, Biden akan terbang langsung ke Arab Saudi dari Israel. Dia menyebut penerbangan tersebut bakal menjadi bagian dari “simbol kecil dari hubungan yang sedang berkembang” antara Riyadh dan Tel Aviv.

Kunjungan Biden ke Saudi menuai pro dan kontra. Di kalangan progresif Amerika, tur sang presiden ke negara Arab itu dianggap menyakitkan. Alih-alih bersikap ramah dengan Riyadh, mereka justru ingin Biden mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Saudi, terutama atas keterlibatannya dalam perang di Yaman.

Ditambah lagi dengan ingatan publik akan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, yang membuat para aktivis HAM di Barat makin menyayangkan perjalanan Biden ke Saudi.

Soal Khashoggi, Biden sendiri pernah mengumbar janji pada masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020. Kala itu, dia mengatakan bakal menjadikan Saudi “negara paria” alias negara kasta paling rendah, karena pembunuhan wartawan tersebut.

“Kami sungguh-sungguh (akan) membuat mereka (Saudi) membayar harganya (pembunuhan Khashoggi), dan membuat mereka menjadi (negara) paria dalam arti sebenarnya,” kata Biden dalam debat akhir dengan sesama pesaing utama capres Partai Demokrat, tiga tahun silam.

Namun, kini sikap yang ditunjukkan kepala negara AS itu beda lagi. Dia ingin menunjukkan sikap lebih bersahabat dengan Riyadh, tak sama dengan ketika dia masih berstatus kandidat presiden AS yang dengan begitu percaya diri mengobral janji untuk membuat Saudi menjadi negara yang hina dina.

Lantas, apa yang membuat sikap Biden kini berubah?

Akhir pekan lalu, Biden menyatakan dalam sebuah editorial opini di media AS bahwa perjalanannya ke Timur Tengah akan difokuskan untuk memulai babak baru dalam keterlibatan Amerika Serikat dengan kawasan tersebut.  Menurut dia, penguatan kemitraan dengan negara-negara seperti Arab Saudi sangat penting bagi AS untuk melawan Rusia dan China.

Biden mengakui, banyak orang tidak setuju dengan keputusannya untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Akan tetapi, dia menekankan bahwa posisi Riyadh sangat penting dalam mewujudkan stabilitas yang lebih besar (versi Amerika) di kawasan dan dunia.

“Saya tahu bahwa ada banyak yang tidak setuju dengan keputusan saya untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi,” tulis Biden di kolom opini di The Washington Post dengan tajuk Why I’m going to Saudi Arabia (Mengapa Saya Pergi ke Arab Saudi) yang diterbitkan pada Sabtu (9/7/2022) lalu.
 
Menurut jadwal, Biden akan mendarat di Arab Saudi pada Jumat (15/7/2022).

Mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, ungkapan Biden tentang Arab Saudi sebagai “negara paria” adalah kesalahan besar. Sebab, selama ini Riyadh telah menjadi sekutu penting bagi AS di kawasan Timur Tengah, terutama dalam menghadapi ancaman Iran.

“Presiden Biden mengatakan dia akan menjadikan kerajaan Arab Saudi sebagai negara paria. Itu adalah kesalahan besar! Tapi mari kita lihat faktanya. Mereka (Saudi) adalah mitra keamanan penting bagi Amerika Serikat,” kata Pompeo di acara Fox & Friends, Senin (11/7/2022).

“Hanya ada satu negara di seluruh wilayah itu yang ingin mengancam Amerika Serikat dan Israel, serta melenyapkan kita dari muka bumi. Itulah kepemimpinan di Iran. Kerajaan Arab Saudi telah menjadi mitra penting dalam membantu melindungi kita dari ancaman itu,” kata politikus Partai Republik itu lagi, seperti dikutip kembali, Fox News.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut