Joe Biden Sebut Cawapres AS JD Vance Kloningan Trump

WASHINGTON, iNews.id - Joe Biden mengomentari pengangkatan JD Vance sebagai calon wakil presiden (cawapres) Amerika Serikat (AS) oleh Donald Trump. Dalam komentar singkatnya, Biden menyebut Vance merupakan tiruan atau kloningan Trump.

"Saya tidak melihat adanya perbedaan,” kata Biden, merujuk pada Senator AS dari daerah pemilihan Ohio itu.

Baca Juga

Bom Dahsyat Guncang Masjid Suriah saat Salat Jumat, 8 Tewas, 18 Luka

Trump mengumumkan pengangkatan Vance pada Senin kemarin, menjelang Konvensi Nasional Partai Republik yang digelar di Milwaukee, Wisconsin. Acara itu mengukuhkan Trump secara resmi sebagai capres AS dari Partai Republik.

“Setelah pertimbangan dan melalui pemikiran yang panjang serta mempertimbangkan bakat luar biasa dari banyak orang lainnya, saya memutuskan soosk yang paling cocok untuk menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat adalah Senator JD Vance dari Negara Bagian Ohio,” kata Trump, dalam posting-an di media sosial Truth Sosial.

Baca Juga

Wow! Elon Musk Bakal Sumbang Rp730 Miliar Per Bulan ke Timses Donald Trump

Penunjukan Vance oleh Trump cukup mengejutkan. Pasalnya dalam Pilpres AS 2016 Vance merupakan pengkritik Trump. Dia sempat meragukan keberhasilan Trump di pilpres saat itu, namun ternyata anggapan itu salah.

"Saya menyampaikan beberapa hal buruk tentang Trump 10 tahun lalu. Dan penting untuk menegaskan saat ini bahwa itu ternyata salah," ujar Vance, setelah namanya diumumkan secara resmi.

Baca Juga

Profil JD Vance, Cawapres Pilihan Donald Trump yang Dulu Pernah Jadi Pengkritiknya

Pria yang hampir berusia 40 tahun itu merupakan mantan pengacara dan pemodal ventura. Dia lahir di Middletown, Ohio, pada 2 Agustus 1984., menghabiskan sebagian masa kecilnya di Kentucky. 

Selepas SMA, dia menjadi prajurit dan bertugas di Korps Marinir AS dari 2003 hingga 2007. Dia lalu berkuliah di Ohio State University dan Yale Law School. Setelah merampungkan studinya di fakultas hukum, Vance bekerja sebagai pemodal ventura sebelum terjun ke politik.

Editor: Anton Suhartono