Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Joe Biden Teken Instruksi Presiden Larang Deportasi Warga Palestina, Ini Alasannya

Kamis, 15 Februari 2024 - 11:53:00 WIB
Joe Biden Teken Instruksi Presiden Larang Deportasi Warga Palestina, Ini Alasannya
Joe Biden meneken instruksi presiden yang melarang pendeportasian warga Palestina dari AS (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani perintah yang melarang pendeportasian warga Palestina. Instruksi presiden tersebut berlaku hingga 18 bulan mendatang.

Biden beralasan kondisi kemanusiaan di Palestina, terutama di Jalur Gaza, belum kondusif terkait perang Israel dan Hamas.

Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan, instruksi presiden tersebut berdampak pada penundaan pemulangan paksa sekitar 6.000 warga Palestina.

Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan, kondisi kemanusiaan di Gaza memburuk secara drastis sejak perang Israel-Hamas 
pada 7 Oktober.

Menurut dia, keputusan Biden tersebut bisa memberi perlindungan sementara bagi warga Palestina di AS. Dia menegaskan, warga Palestina 
yang tetap ingin kembali akan kehilangan perlindungan dari AS.

Biden menghadapi tekanan kuat untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga Palestina di Gaza serta menyalurkan bantuan 
kemanusiaan. Dia juga mendapat kritik tajam dari kalangan Arab-Amerika serta organisasi Islam karena tidak menyerukan gencatan senjata 
permanen.

Abed Ayoub, direktur eksekutif Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, mengatakan tindakan yang melindungi warga Palestina di AS sangat diperlukan.

“Kami melihat situasi di Gaza dan Palestina belum membaik, dan ini (instruksi presiden) merupakan sesuatu yang disambut baik. Kami senang menyaksikan ini diterapkan,” kata Ayoub, dikutip dari Reuters, Kamis (15/2/2024).

Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 14 Februari 2024 telah menewaskan hampir 29.000 orang dan melukai sekitar 68.000 orang lainnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut