KAIRO, iNews.id – Jumlah pengungsi yang meninggalkan Jalur Gaza melalui Mesir meningkat pada Selasa (7/11/2023) kemarin, atau sehari setelah perbatasan Rafah dibuka kembali.
Reuters dengan mengutip sumber keamanan Mesir melaporkan, sedikitnya 500 orang melewati Rafah, satu-satunya penyeberangan yang tidak berbatasan dengan Israel. Kebanyakan dari para pengungsi adalah orang asing atau pemilik kewarganegaraan ganda. Mereka meninggalkan Gaza beserta keluarga mereka.
3 Isu yang Mengguncang Popularitas Trump pada 2025
Evakuasi melalui Rafah sempat dihentikan pada Sabtu (4/11/2023) dan Minggu (5/11/2023) setelah serangan Israel menyasar ambulans yang sedang menuju ke Rafah. Sumber keamanan Mesir mengatakan, negaranya terus mendesak peningkatan bantuan dan bahan bakar ke wilayah tersebut serta keamanan untuk ambulans.
Kementerian Luar Negeri Yordania menyatakan, sebanyak 262 warganya telah dievakuasi pada Selasa kemarin. Ada total 569 orang Yordania yang terjebak di wilayah kantong Palestina itu setelah pecahnya pertempuran di sana.
Hamas Sebut Bahan Peledak yang Dijatuhkan Israel di Gaza sejak 7 Oktober Setara 3 Kali Bom Atom Hiroshima
Sementara Kanada mengatakan, 59 warga negaranya, penduduk tetap beserta anggota keluarga mereka telah dievakuasi dari Gaza.
Sebanyak 19 warga Gaza yang membutuhkan perawatan medis juga diizinkan masuk lewat Rafah, untuk mendapatkan perawatan bersama puluhan warga lainnya yang dirawat di berbagai rumah sakit di Mesir.
10.000 Warga Palestina Dibantai Israel dalam Sebulan, PBB: Gaza Jadi Kuburan bagi Anak-Anak
Otoritas perbatasan Gaza mengatakan, negara-negara lain yang warganya juga diizinkan untuk meninggalkan wilayah itu kemarin adalah Rumania, Jerman, Moldova, Ukraina, Filipina, dan Prancis.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku