Jumlah Warga Jepang Turun 372.000 Jiwa pada 2017, Ini Datanya
TOKYO, iNews.id – Populasi penduduk Jepang pada 2017 kembali menurun menjadi sekitar 127 juta jiwa. Ini merupakan penurunan ketujuh kali berturut-turut.
Data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi menyebut, sebagaimana dikutip dari Japan Today, Senin 16 April 2018, sampai dengan 1 Oktober 2017, jumlah penduduk di Jepang mencapai 126,71 juta jiwa, turun 0,18 persen atau 227.000 jiwa dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Penurunan populasi hampir merata di seluruh prefektur. Dari total 47 prefektur, 40 di antaranya mengalami penurunan dan tujuh naik.
Dari tujuh prefektur tersebut, Tokyo paling tinggi kenaikan jumlah penduduknya, yakni 0,73 persen. Disusul kemudian prefektur lain yang masih berdekatan dengan ibu kota Jepang itu yakni Kanagawa dan Chiba.
Jumlah penduduk itu sudah termasuk dengan pekerja asing dan mahasiswa yang sudah bermukim di Jepang lebih dari 3 bulan.
Sementara untuk warga negara Jepang saja, jumlah penduduknya mencapai 124,65 juta jiwa sampai 1 Oktober 2017, turun 0,3 persen atau 372.000 jiwa dibandingkan periode 2016.
Sebaliknya, warga asing yang menetap naik 2,06 juta jiwa. Ini merupakan pertama kalinya jumlah warga asing yang menetap di Jepang menembus angka 2 juta jiwa.
Dari jumlah penduduk itu, usia pekerja yakni antara 15 sampai 64 tahun berjumlah 75,96 juta atau memenuhi 60 persen dari total jumlah penduduk. Sementara jumlah penduduk dengan usia 75 tahun dan lebih mencapai 17,48 juta jiwa atau mencapai 13,8 persen. Kalangan usia di bawah 15 tahun mencapai 15,59 juta jiwa atau 12,3 persen.
Persentase usia 75 tahun atau lebih ini merupakan rekor tertinggi dibandingkan periode sebelumnya. Sementara kalangan berusia di bawah 15 tahun merupakan rekor terendah. Jepang menghadapi masalah kependudukan di mana usia produktif semakin berkurang, sebaliknya usia nonproduktif seperti berusia di atas 75 tahun justru bertambah.
Pada April 2017, pemerintah memprediksi populasi warga Jepang akan berada di bawah 100 juta jiwa pada 2053. Lalu menurun lagi menjadi 80,08 juta jiwa pada 2065.
Editor: Anton Suhartono