Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Data Terbaru PBB Ungkap 81% Bangunan Gaza Hancur dan Rusak akibat Serangan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Junta Militer Myanmar Geram gara-gara Perwakilannya Ditolak PBB

Kamis, 02 Desember 2021 - 18:28:00 WIB
Junta Militer Myanmar Geram gara-gara Perwakilannya Ditolak PBB
Juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NAYPYITAW, iNews.idJunta militer Myanmar merasa geram dan mengecam keputusan PBB menolak perwakilan yang mereka ajukan untuk duduk di organisasi dunia itu. Dengan keputusan itu, PBB tetap mempertahankan utusan Myanmar yang sebelumnya ditunjuk oleh pemerintah terguling Aung San Suu Kyi.

“Keputusan (PBB) ini tidak mencerminkan kenyataan di lapangan dan keberadaan negara kami,” kata juru bicara junta Myanmar, Zaw Min Tun, kepada AFP, Kamis (2/12/2021).

“Kami akan terus menyerahkan (nama perwakilan yang baru ke PBB) seperti biasa, sesuai dengan prosedur diplomatik dan hak perwakilan sesuai dengan hukum internasional dan lokal,” ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunda keputusan tentang siapa yang akan mewakili Afghanistan dan Myanmar di organisasi dunia beranggotakan 193 negara itu.

Duta Besar Swedia untuk PBB, Anna Enestrom, mengatakan kepada wartawan bahwa komite memutuskan untuk menangguhkan keputusannya tentang kredensial dua negara itu. Hal tersebut disampaikan Enestrom seusai memimpin rapat tertutup Komite Kredensial Majelis Umum PBB, Rabu (1/12/2021).

Dengan adanya pengumuman itu, dapat diartikan bahwa perwakilan Taliban Afghanistan dan junta militer Myanmar tidak diizinkan mewakili negara masing-masing di PBB untuk saat ini.

Komite Kredensial Majelis Umum PBB terdiri atas sembilan anggota. Mereka mendapat mandat untuk memeriksa kredensial perwakilan negara anggota dan kemudian melaporkannya kepada Majelis Umum.

Militer Myanmar melakukan kudeta pada 1 Februari lalu dengan menggulingkan pemerintahan sipil pimpinan Aung San Suu Kyi. Sejak itu, ratusan orang Myanmar tewas dalam berbagai aksi unjuk rasa yang mereka gelar untuk menentang perebutan kekuasaan itu.

Sementara itu, Taliban berhasil mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu. Kelompok itu sebelumnya mencalonkan juru bicara mereka yang berbasis di Doha Qatar, Suhail Shaheen, sebagai duta besar PBB untuk mewakili Afghanistan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut