Juru Bicara Vladimir Putin Positif Corona, Pejabat Keempat Kremlin yang Terinfeksi

Selasa, 12 Mei 2020 - 22:39:00 WIB

Kompleks Istana Kepresidenan Rusia atau dikenal dengan sebutan Kremlin di Kota Moskow (ilustrasi). (Foto: AFP)

MOSKOW, iNews.id – Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, dinyatakan positif mengidap virus corona (Covid-19). Saat ini, sang pejabat telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Saya sakit. Saya sedang dirawat,” kata Peskov seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS dan Interfax, yang menyebutkan dia menderita Covid-19, Selasa (12/5/2020).

Tak Peduli Hari Natal, Israel Terus Serang Gaza, Tepi Barat, Lebanon dan Suriah

Peskov adalah pejabat senior keempat Kremlin yang jatuh sakit karena mengidap corona. Sebelum dia, Perdana Menteri Mikhail Mishustin, Menteri Kebudayaan Olga Lyubimova, dan Menteri Pekerjaan Umum Vladimir Yakushev juga dinyatakan positif terinfeksi virus yang sama.

Belum ada laporan menyebutkan kondisi serius yang dialami para pejabat itu. Bahkan, PM Mishustin masih mengadakan pertemuan dengan pejabat lain di rumah sakit melalui konferensi video.

Rumah Sakit Rujukan Pasien Virus Corona di Rusia Terbakar, 1 Orang Tewas

Peskov mengatakan, dia terakhir kali mengadakan kontak langsung dengan Putin lebih dari sebulan yang lalu. Sementara, Putin telah mengisolasi diri di kediamannya yang berada di luar Kota Moskow selama beberapa pekan ini. Pemimpin Rusia itu melakukan pertemuan dengan para anak buahnya juga melalui konferensi video.

Peskov (52) sudah menjadi juru bicara Putin sejak 2000. Dia belum pernah mengadakan pertemuan singkat dengan wartawan sejak 6 Mei.

Putin pada Senin (11/5/2020) kemarin mengumumkan bahwa karantina wilayah (lockdown) nasional yang ketat akan dikurangi mulai Selasa ini, meskipun tingkat infeksi baru negara itu tidak menunjukkan tanda-tanda pelambatan.

Rusia melaporkan 10.899 kasus baru Covid-19 pada Selasa ini sehingga dan total kejadian infeksi virus corona yang terkonfirmasi di negeri tsar itu sampai kini sebanyak 232.243 kasus. Negara komunis itu memiliki jumlah infeksi Covid-19 tertinggi kedua di dunia, menurut perhitungan AFP.

Editor: Ahmad Islamy Jamil