Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Jutaan Penduduk Myanmar Terancam Kelaparan, PBB: Banyak Warga Tak Mampu Beli Makan

Kamis, 22 April 2021 - 11:46:00 WIB
Jutaan Penduduk Myanmar Terancam Kelaparan, PBB: Banyak Warga Tak Mampu Beli Makan
Jutaan penduduk Myanmar terancam kelaparan dalam beberapa bulan dampak dari kudeta militer (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

YANGON, iNews.id - Kerawanan pangan meningkat tajam di Myanmar pascakudeta militer pada 1 Februari 2021 yang memicu demonstrasi besar-besaran di penjuru negeri. Selain itu Myanmar yang parah.

Badan PBB Program Pangan Dunia (WPF) memperkirakan jutaan penduduk negara itu akan kelaparan dalam beberapa bulan mendatang.

Disebutkan, sekitar 3,4 juta warga harus berjuang untuk membeli makanan dalam 3 hingga 6 bulan ke depan. Daerah perkotaan bakal terdampak paling parah karena angka pengangguran meningkat tajam, terutama di bidang manufaktur, konstruksi, dan jasa. Kondisi itu diperparah dengan melonjaknya harga pangan.

"Semakin banyak orang miskin kehilangan pekerjaan dan tidak mampu membeli makanan," kata Direktur WPF Myanmar, Stephen Anderson, dikutip dari Reuters, Kamis (22/4/2021).

Harga beras dan minyak goreng naik masing-masing 5 dan 18 persen sejak akhir Februari. Selain itu ada tanda-tanda bahwa keluarga di Kota Yangon terpaksa tidak makan, berutang, serta mengonsumsi makanan kurang bergizi.

WPF berencana memperluas operasi bantuan di Myanmar hingga tiga kali lipat, menjadi 3,3 juta penduduk. Dibutuhkan dana 106 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun untuk pogram itu.

Militer Myanmar menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. Sejak itu muncul demonstrasi di penjuru negeri yang hingga kini sudah menewaskan lebih dari 730 warga sipil akibat kekerasan pasukan keamanan.

Para pemimpin negara ASEAN akan bertemu di Jakarta pada Sabtu mendatang untuk membahas krisis Myanmar. Pemimpin junta Min Aung Hlaing dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut