Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Kabar Baik, Studi Sebut Vaksin Pfizer Efektif Lawan Covid Varian Baru

Jumat, 08 Januari 2021 - 13:46:00 WIB
Kabar Baik, Studi Sebut Vaksin Pfizer Efektif Lawan Covid Varian Baru
Petugas kesehatan sedang mempersiapkan dosis vaksin Covid buatan Pfizer untuk diinokulasi ke pasien. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id – Ada kabar baik. Vaksin corona yang dikembangkan raksasa farmasi AS, Pfizer, berkolaborasi dengan perusahaan Jerman, BioNTech, dilaporkan dapat bekerja melawan varian baru Covid-19 hasil mutasi yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan, belum lama ini.

Dalam penelitian awal, vaksin tersebut dinilai efektif menetralkan virus dengan mutasi protein lonjakan N501Y. Namun, hasil studi laboratorium itu belum ditinjau lebih lanjut oleh Pfizer dan peneliti dari University of Texas Medical Branch.

Penelitian tersebut dilakukan pada sampel darah orang yang telah diberi vaksin Pfizer. Penemuan ini memang masih terbatas, karena tidak melihat rangkaian lengkap mutasi yang ditemukan pada seluruh varian baru Covid-19 yang menyebar dengan cepat.

Salah satu ilmuwan top Pfizer, Phil Dormitzer mengatakan, hasil sementara itu cukup menggembirakan. Pasalnya, vaksin tersebut tampaknya efektif melawan salah satu jenis mutasi virus, serta 15 jenis mutasi lain yang telah diuji sebelumnya.

“Jadi kami sekarang telah menguji 16 mutasi yang berbeda, dan tidak satupun dari mereka memiliki pengaruh yang signifikan. Itu kabar baiknya,” ujarnya dikutip dari Reuters, Jumat (8/1/2021).

Dormitzer mengatakan, mutasi varian lain yang ditemukan di Afrika Selatan, yang disebut mutasi E484K, juga mengkhawatirkan. Para peneliti akan menjalankan tes serupa untuk melihat apakah vaksin tersebut efektif melawan mutasi varian lain yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Sebelumnya muncul kekhawatiran di kalangan para ilmuwan bahwa vaksin yang diluncurkan Pfizer dan BioNTech mungkin tidak dapat melindungi penggunanya dari varian Covid-19 baru, terutama yang muncul di Afrika Selatan.

Sementara itu, profesor mikrobiologi seluler di University of Reading, Simon Clarke mengatakan, meski kedua varian Covid-19 memiliki beberapa kesamaan, galur yang ditemukan di Afrika Selatan memiliki mutasi tambahan dengan perubahan yang lebih luas pada lonjakan protein.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut