Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Raffi Ahmad Beli Tas Ivan Gunawan Rp500 Juta untuk Bangun Masjid di Yokohama
Advertisement . Scroll to see content

Kaisar Akihito Akan Turun Takhta, Pemerintah Jepang Bentuk Tim

Rabu, 01 Agustus 2018 - 14:23:00 WIB
Kaisar Akihito Akan Turun Takhta, Pemerintah Jepang Bentuk Tim
Kaisar Akihito (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Pemerintah Jepang membentuk tim atau sekretariat untuk mempersiapkan prosesi turun takhta Kaisar Akihito. Prosesi turun takhta akan dilaksanakan pada April 2019.

Tim bertanggung jawab untuk mengawasi persiapan dan pelaksanaan sejumlah upacara, termasuk pelepasan mahkota Kaisar Akihito pada 30 April. Selain itu, tim juga mempersiapkan pengangkatan putra mahkota, Pangeran Naruhito, ke takhta Chrysanthemum, keesokan harinya.

Pejabat pemerintah Jepang menyatakan, tim terdiri dari 26 orang dipimpin oleh mantan direktur jenderal Kantor Urusan Kabinet Shigetaka Yamasaki. Dia dikenal punya pengetahuan yang mendalam mengenai sistem kekaisaran Jepang.

"Kabinet akan melakukan upaya habis-habisan sehingga upacara berjalan tanpa hambatan apa pun," kata Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, dikutip dari Japan Today, Rabu (1/8/2018).

Pada April lalu, pemerintah menyetujui rencana dasar tentang tata cara pelaksanaan pergantian kaisar. Pemerintah juga akan membentuk komite yang dipimpin langsung Perdana Menteri Shinzo Abe serta kantor seremonial dipimpin Yoshihide Suga pada musim gugur ini.

Sebagian seremoni akan digelar sebagai acara resmi kenegaraan, termasuk 'Taiirei Seiden no Gi' di mana kaisar menyampaikan kata-kata terakhir kepada tiga kepala cabang pemerintahan saat pengunduran diri. Selain itu, ada pula 'Sokuirei Seiden no Gi', yakni acara utama bagi kaisar yang naik takhta. Acara ini digelar pada 22 Oktober 2019.

Kementerian luar negeri juga membentuk sekretariat untuk mempersiapkan undangan bagi para pejabat asing yang hadiri di upacara 22 Oktober.

Akihito mengajukan pengunduran diri sebagai kaisar pada tahun lalu karena alasan kesehatan. Dia pernah menjalani operasi jantung dan menderita kanker prostat. Parlemen Jepang menerima penguduran diri yang sangat langka dalam sejarah kekaisaran Jepang itu. Terakhir, kaisar Jepang meletakkan jabatan pada 1817. Biasanya kaisar menjabat sampai meninggal dunia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut