Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kondisi Membaik, Jenis Kanker yang Diderita Raja Charles Masih Misterius
Advertisement . Scroll to see content

Kaleidoskop 2022: Ratu Elizabeth II Wafat, Raja Charles III Berkuasa

Rabu, 28 Desember 2022 - 09:12:00 WIB
Kaleidoskop 2022: Ratu Elizabeth II Wafat, Raja Charles III Berkuasa
Raja Charles III (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tahun 2022 menjadi momentum baru bagi Inggris Raya dan negara-negara Persemakmuran. Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun pada 8 September yang mengantarkan putranya, Charles, naik takhta.

Ratu Elizabeth II memimpin Inggris selama lebih dari 70 tahun, mencatat rekor sebagai penguasa monarki terlama di dunia.

Ratu mengembuskan napas terakhir di Kastil Balmoral, Skotlandia, 2 hari setelah menyetujui Liz Truss sebagai perdana menteri Inggris yang baru saat itu. Kondisi kesehatan Ratu Elizabeth menurun sehingga dokter menyarankan agar dia tak berangkat ke London untuk menyetujui PM baru. 

Beberapa jam sebelumnya, Istana Buckingham mengumumkan Ratu Elizabeth II berada dalam pengawasan medis yang intensif lantaran dokter mengkhawatirkan kesehatan. Setelah pengumuman itu, satu per satu keluarga kerajaan berangkat ke Skotlandia, termasuk Pangeran Charles selaku pewaris takhta kerajaan Inggris.

Kehadiran mendadak keluarga kerajaan ke Kastil Balmoral seolah memberikan indikasi bahwa kondisi Ratu benar-benar kritis. Benar saja, setelah itu Istana Buckingham mengeluarkan berita bahwa Ratu telah meninggal.

Jenazah Ratu disemayamkan di Istana Balmoral dan Katedral St Giles Edinburgh, selama 4 hari sebelum diterbangkan ke London pada 13 September. Setelah tiba di London, jenazah disemayamkan di Westminster Hall, kompleks parlemen, untuk memberikan kesempatan kepada warga untuk memberikan penghormatan terakhir.

Sementara itu dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles secara otomatis dinyatakan sebagai pemimpin baru monarki Inggris. Mesmi demikian pengumuman resminya baru disampaikan di Istana St James, London, Sabtu 10 September.

Pengumuman itu disahkan oleh Dewan Aksesi Kerajaan Inggris yang terdiri atas anggota keluarga kerajaan, termasuk Pangeran Wiliam yang juga naik status menjadi Putra Mahkota.

Keluarga kerajaan bersama politisi senior dan Uskup Agung Canterbury menandatangani proklamasi raja baru Inggris dalam sebuah upacara yang disiarkan oleh stasiun televisi.

Setelah disemayamkan di Westminster Hall, prosesi pemakaman mendiang Ratu dimulai dengan dibawa menggunakan kereta meriam yang ditarik 142 prajurit Angkatan Laut Kerajaan Inggris menuju Westminster Abbey.

Dari sana peti dibawa masih menggunakan kereta meriam menuju Wellington Arch yang kemudian dipindahkan ke mobil jenazah. Peti dibawa menuju Kapel St George, Kastil Windsor, di luar London, tempat peristirahatan terakhir Ratu.

Prosesi diakhiri dengan diangkatnya mahkota, orch, dan tongkat kerajaan yang menjadi simbol kekuasaan dan pemerintahan ratu untuk kemudian diletakkan di altar. 

Lord Chamberlain, pejabat paling senior rumah tangga kerajaan, kemudian mematahkan tongkat bernama Wand of Office itu yang menandakan akhir dari pelayanannya terhadap Ratu. Tongkat kemudian diletakkan di peti mati sebelum perlahan-lahan diturunkan ke lemari besi.

Sementara itu sebelum pemakaman Ratu, Raja Charles III mendatangi negara-negara bagian dari Britania Raya seperti Irlandia Utara. Selain dalam rangka kematian Ratu, kedatangannya juga sebagai bagian dari perkenalan dirinya sebagai pemimpin monarki dan kepala negara yang baru. 

Setelah pemakaman Ratu, satu per satu negara Persemakmuran juga mengakui Raja Charles III sebagai kepala negara mereka, seperti Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Raja Charles III secara resmi diproklamirkan sebagai kepala negara Selandia Baru dan Australia pada 11 September. Di Selandia Baru, peresmian Charles III sebagai kepala negara berlangsung di gedung parlemen, Wellington. 

Perdana Menteri Jacinda Ardern saat itu mengatakan, seremoni tersebut merupakan pengakuan bahwa Raja Charles III sebagai penguasa Selandia Baru. 
"Raja Charles, secara konsisten menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap bangsa kita. Hubungan ini sangat dihargai oleh warga kami. Saya tak meragukan lagi, ini akan semakin dalam," ujarnya, saat itu.

Di Australia, Gubernur Jenderal David Hurley, perwakilan kerajaan Inggris di Australia, memproklamirkan Raja Charles sebagai kepala negara di gedung parlemen, Canberra. Pengumuman resmi itu ditandai dengan tembakan salvo sebanyak 21 kali. 

Raja Inggris menjadi kepala negara Australia dan Selandia Baru serta 12 negara Persemakmuran bagian dari kerajaan. Namun peran sebagai kepala negara hanya sebatas seremonial.

Sementara itu kabar mengenai waktu penobatan Raja Charles III sempat beredar pada Oktober lalu. 

Media AS Bloomberg, mengutip sumber anonim di Pemerintah Inggris, mengungkap penobatan Raja Charles III dijadwalkan berlangsung pada 3 Juni 2023 di Westminster Abbey. Namun Istana Buckingham mengomentari laporan tersebut sebagai murni spekulasi. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut