Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lepas dari Hukuman Internasional, Presiden Suriah Sharaa Terkejut Amerika dan Rusia Bisa Kompak
Advertisement . Scroll to see content

Kanada Jatuhkan Sanksi untuk Rusia dan Belarusia

Rabu, 12 April 2023 - 05:38:00 WIB
Kanada Jatuhkan Sanksi untuk Rusia dan Belarusia
Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau bertemu dengan PM Ukraina, Denys Shmyhal di Toronto. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

OTTAWA, iNews.id - Kanada memberlakukan sanksi baru atas invasi Rusia di Ukraina. Negara itu juga menjanjikan dukungan militer baru untuk Kiev. 

Hal ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau setelah pertemuannya timpalannya dari Ukraina, Denys Shmyhal di Toronto. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai topik termasuk dukungan militer lebih lanjut dan upaya rekonstruksi di Ukraina. Mereka juga menandatangani deklarasi bersama untuk memodernisasi perdagangan.

"Kami akan terus mendukung Ukraina dengan segala yang dibutuhkan selama diperlukan," kata Trudeau pada Selasa (11/4/2023).

Trudeau menjelaskan, Kanada menjatuhkan sanksi baru akan menargetkan 14 individu Rusia dan 34 entitas. Tak hanya itu, Kanada juga menjatuhkan sanksi pada sembilan entitas yang terkait dengan sektor keuangan Belarusia. Hal itu demi lebih menekan dukungan Belarusia kepada Rusia. 

Kanada juga akan mengirimkan 21.000 senapan serbu, 38 senapan mesin, dan 2,4 juta butir amunisi. 

"Ukraina merasakan dukungan luar biasa dari Kanada di setiap wilayah ... dan kami sangat menghargainya," kata Shmyhal.

Kanada telah menjadi salah satu pendukung Ukraina yang paling vokal. Negara itu telah memberikan lebih dari 5,94 miliar miliar dolar. Bantuan tersebut dalam bentuk dukungan keuangan, militer, kemanusiaan, dan lainnya sejak Januari 2022, tepat sebelum invasi Februari.

Rusia menyebut tindakannya Ukraina sebagai operasi militer khusus untuk memerangi apa yang digambarkannya sebagai ancaman keamanan.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Kanada, Oleg Stepanov menepis apa yang disebutnya sebagai "sanksi yang tidak masuk akal". Dia mengatakan, tindakan tersebut adalah isyarat. 

"Tidak akan ada konsekuensi bagi warga dan perusahaan kami," katanya seperti dilansir dari kantor berita Tass.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut