Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Advertisement . Scroll to see content

Kandidat Oposisi Turki Menang Tipis, Pilkada di Istanbul Diulang

Selasa, 07 Mei 2019 - 08:20:00 WIB
Kandidat Oposisi Turki Menang Tipis, Pilkada di Istanbul Diulang
Para pendukung Ekrem Imamoglu menggelar pawai setelah Komisi Pemilu Turki mengumumkan Pilkada Istanbul akan dulang. (FOTO: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Komisi Pemilu Turki memerintahkan pemilihan kepala daerah (pilkada) Istanbul diulang setelah kandidat dari kubu oposisi mengalahkan kandidat dari Partai AK pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Partai AK mengklaim ada "ketidakwajaran dan korupsi" dalam penyelenggaraan pilkada Maret lalu yang dimenangi kandidat Partai CHP, Ekrem Imamoglu.

Perwakilan Partai AK pada komisi pemilu Turki, Recep Ozel, mengatakan pemilihan harus diulang karena sejumlah pejabat penyelenggara pemilu bukanlah pegawai negeri dan beberapa kertas rekapitulasi suara tidak ditandatangani.

Sementara wakil Ketua Partai CHP, Onursal Adiguzel, mengatakan pengulangan pilkada itu merupakan bukti "kediktatoran" pemerintah.

"Sistem yang membatalkan kehendak rakyat dan mengabaikan hukum bukanlah demokratis dan sahih," cuit Adiguzel, seperti dilaporkan BBC, Selasa (7/5/2019).

Ekrem Imamoglu resmi ditunjuk sebagai wali kota Istanbul pada April lalu, setelah memenangi pilkada sebulan sebelumnya. Namun, atas perintah komisi pemilihan umum Turki, pilkada Istanbul akan diulang pada 23 Juni.

Dalam pidato yang disebarluaskan media sosial, Imamoglu mengecam keputusan komisi pemilu Turki.

"Kami tidak akan pernah mengompromikan prinsip-prinsip kami. Negara ini dipenuhi 82 juta orang patriot yang akan berjuang sampai detik terakhir untu demokrasi."

Secara terpisah, kelompok pendukung Imamoglu mengimbau semua pihak menahan diri.

"Mari berdiri bersama, mari tenang. Kita akan menang, kita akan menang lagi."

Pilkada Turki berlangsung pada 31 Maret lalu, yang dipandang sebagai referendum atas kepemimpinan Erdogan.

Meski aliansi Partai AK menang 51 persen suara secara nasional, namun partai sekuler CHP menang di ibu kota Ankara, Izmir, dan Istanbul—tempat Erdogan pernah menjadi wali kota.

Koresponden BBC di Turki, Mark Lowen, melaporkan bahwa Erdogan tidak akan berpangku tangan saat melihat Partai AK kalah di Istanbul.

"Siapapun yang memenangi Istanbul, memenangi Turki," kata Erdogan, dalam beberapa kesempatan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut