Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Kantor PM Malaysia Mahathir Mohamad Berselimut Kabut Asap

Senin, 16 September 2019 - 11:42:00 WIB
Kantor PM Malaysia Mahathir Mohamad Berselimut Kabut Asap
Kabut asap selimuti Putrajaya (Foto: The Star)
Advertisement . Scroll to see content

PUTRAJAYA, iNews.id - Kabut asap yang terjadi di Malaysia semakin parah, Senin (16/9/2019). Bahkan asap menyelimuti kantor Perdana Menteri Mahathir Mohamad di Putrajaya.

Dilaporkan The Star, Putrajaya merupakan satu dari lima tempat di Malaysia dengan indeks pencemaran udara (API) sangat tidak sehat pada Senin pukul 09.00 waktu setempat.

Empat wilayah lainnya adalah Johan Setia di Klang, Selangor, Sri Aman, Samarahan, dan Kuching di Sarawak.

Berdasarkan data dari situs web Air Pollutant Index Management System (APIMS), API di Putrajaya mencapai 203, naik dari 199 pada pukul 07.00.

Sementara itu API di Johan Setia 208, Sri Aman 217, Samarahan 223, dan Kuching yang terparah yakni 248.

Indeks pencemaran udara 0-50 tergolong sehat, 51-100 sedang, 101-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 300 ke atas berbahaya.

Sebelumnya Mahathir mengatakan Malaysia ingin membuat rencana jangka panjang untuk mengatasi kabut asap, namun membutuhkan kerja sama dari negara lain, seperti Indonesia.

"Ini membutuhkan kerja sama negara-negara lain. Jika kita tak bekerja sama, tidak mungkin untuk memiliki rencana nyata," kata Mahathir.

"Indonesia, dan negara lain, mungkin," katanya, menambahkan.

Meski demikian, Mahathir belum memberitahukan niatnya itu kepada Presiden Indonesia Joko Widodo, termasuk soal asal muasal asap yang menyelimuti Malaysia.

"Saya belum menulis apa-apa. Kami akan melihat buktinya, karena mereka (Indonesia) mengklaim bahwa ini (asap) berasal dari Malaysia, jadi kami harus memverifikasi apakah itu berasal dari Malaysia atau tidak," tuturnya.

Pada Jumat lalu, Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Yeo Bee Yin mengatakan surat akan dikirim melalui Departemen Perdana Menteri kepada Jokowi mengenai masalah kabut asap asal Indonesia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut