Kapal Kandas di Terusan Suez Pernah Tabrak Feri 2 Tahun Lalu, Juga Disebabkan Angin

LONDON, iNews.id - Kapal kargo raksasa Ever Given yang kandas di Terusan Suez selama hampir sepekan ternyata pernah menabrak kapal feri di Jerman 2 tahun lalu.  Penyebab dua insiden tersebut sama, yakni kapal sepanjang 400 meter itu diterpa angin kencang.

Kapal yang dioperasikan perusahaan logistik asal Taiwan, Evergreen, tersebut menabrak feri kecil di Jerman, Finkenwerder, pada 9 Februari 2019, memicu penyelidikan kriminal. Namun, hasil penyelidikan menyebutkan kapten kapal tidak bersalah. Saat itu kapal feri sedang ditambatkan di dermaga di Hamburg.

Baca Juga

Senator AS: Rampas Kapal Tanker Minyak Rusia seperti Venezuela!

Menurut laporan, kapal Ever Given sedang dalam pelayaran ke Rotterdam, Belanda, dari China ketika kecelakaan terjadi. Hantaman kapal berbobot 200.000 ton itu mengoyak feri menyebabkan kerusakan parah serta hampir menarik ponton lepas dari pantai.

Juru bicara kantor kejaksaan Hamburg Liddy Oechtering mengatakan, saat kejadian tidak ada penumpang di feri, meskipun kapten mengalami luka ringan.

Baca Juga

Terusan Suez Bisa Dilalui Setelah Tertutup Kapal Kargo Raksasa yang Kandas 

Penyelidikan kriminal yang diluncurkan polisi tidak mendapati bukti kesalahan pada kapten, saat itu kapal dieempas angin kencang. Kecepatan yang lambat membuat kapal Ever Given tak bisa menghindari tepian laut.

Baca Juga

Perusahaan Alat Bantu Seks Rugi Besar akibat Kapal Kargo Raksasa Kandas di Terusan Suez

Tidak diketahui apakah kapten Ever Given atau perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan kapal feri tersebut.

Ever Given kandas di Terusan Suez akibat cuaca ekstrem pada Selasa pekan lalu menyebabkan kecurigaan perdagangan global 6,5 miliar poundsterling setiap hari. 

Baca Juga

Fakta Unik Terusan Suez, Jalur Pelayaran Penting Dunia yang Kini Tersumbat Kapal Raksasa

Tim baru bisa menggerakkan kapal pada Senin pagi kemarin. Jalur Terusan Suez bisa dilewati kembali pada malam harinya.

Kapal lalu ditarik ke tengah jalur air menuju Danau Great Bitter. Sesampai di sana, kapal akan menjalani pemeriksaan teknis.

Editor: Anton Suhartono