Kapal Karam di Tanzania Renggut 131 Nyawa, Presiden Murka
NAIROBI, iNews.id - Presiden Tanzania John Magufuli sangat marah dengan kecelakaan kapal feri MV Nyerere di Danau Victoria yang hingga saat ini menewaskan 131 orang. Dia pun memerintahkan penangkapan terhadap manajemen kapal penyeberangan itu.
Kapal yang karam saat akan bersandar di dermaga Pulau Ukara pada Kamis (20/9/2018) itu diperkirakan mengangkut lebih dari 200 penumpang, dua kali lipat dari kapasitas normalnya.
"Ini tampaknya jelas bahwa feri kelebihan muatan. Kelalaian telah mengorbankan begitu banyak nyawa, anak-anak, ibu, siswa, orang tua," kata Magufuli, saat menyampaikan pidato di stasiun televisi TBC 1, dikutip dari AFP, Sabtu (22/9/2018).
Karena itu, kata dia, harus ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. Tenggelamnya kapal hingga menewaskan 131 orang ini merupakan salah satu kecelakaan air paling besar di Tanzania.
"Saya memerintahkan penangkapan semua orang yang terlibat dalam pengelolaan feri. Penangkapan sudah dimulai," kata Magufuli, menegaskan.
Kapal tenggelam saat penumpang menuju ke ujung kapal untuk bersiap turun di dermaga. Namun kapal kehilangan kesimbangan hingga karam.
Selain penumpang, kapal turut mengangkut bahan pangan dan bangunan yang menambah berat beban.
Lebih lanjut Magufuli memberlakukan hari berkabung nasional selama empat hari. Pemerintah juga akan menanggung biaya pemakaman seluruh korban.
Kapal berangkat dari Bugolora, sebuah kota di Pulau Ukerewe, mengangkut lebih dari 200 orang serta baran-barang. Kebanyakan penumpang hendak pulang setelah belanja kebutuhan.
Editor: Anton Suhartono