Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Angkut 14.600 Domba Terbalik di Laut Hitam Rumania
Advertisement . Scroll to see content

Kapal Pengangkut Oleng, 4.000 Ternak Batal Dikirim Ke Timur Tengah

Kamis, 29 November 2018 - 08:26:00 WIB
Kapal Pengangkut Oleng, 4.000 Ternak Batal Dikirim Ke Timur Tengah
Kapal MV Jawan mulai oleng parah kedua sisi sejak berangkat dari pelabuhan Portland. (Foto: Allen McCauley)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Lebih dari 4.000 ekor ternak terpaksa diturunkan kembali dari kapal yang akan mengangkutnya setelah gagal berlayar dari pelabuhan Portland, di Victoria barat daya, Australia, sebanyak dua kali dalam sepekan terakhir.

Departemen Pertanian dan Sumber Daya Air Federal meluncurkan penyelidikan atas kondisi seputar pengiriman ternak oleh kapal MV Jawan, yang dioperasikan oleh MarConsult Schiffahrt GmbH & Co KG dengan tujuan pengiriman ke Pakistan dan Oman.

Kapal itu dicegah meninggalkan pelabuhan pada Kamis 22 November dan Sabtu 24 November lalu karena masalah kestabilan. Sejumlah saksi mata menunjukan rekaman video serta foto-foto kapal tersebut bergerak oleng ke kiri dan ke kanan.

"Tadi malam setelah berdiskusi dengan operator kapal MV Jawan dan juga meminta keterangan dari masyarakat, AMSA memutuskan kapal itu tidak diizinkan berlayar membawa muatan ternak karena memiliki masalah kestabilan pada armadanya yang belum terselesaikan," kata juru bicara dari Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA).

Kapal MV Jawan harus mengeluarkan kembali muatannya yang terdiri dari 4.000 ekor hewan ternak yang rencananya dikirim ke Timur Tengah. (Supplied: Allen McCauley)

"AMSA memberitahu Departemen Pertanian dan Sumber Daya Air (DAWR) tentang keputusan kami untuk tidak mengizinkan pengiriman ini dan memahami bahwa semua ternak di dalam kapal itu mulai dikeluarkan dari kapal tersebut pada Selasa (27/11/2018) pagi ini setelah diskusi antara DAWR dan eksportir."

"AMSA tidak akan mengizinkan pemuatan ternak lebih lanjut pada kapal ini sampai penyebab dari masalah kestabilan pada kapal itu berhasil dipastikan. Kapal akan berangkat tanpa muatan ternak didalamnya."

Kepala eksekutif Pelabuhan Portland, Greg Tremewen, mengatakan AMSA memberitahukan pihaknya pada Senin (26/11/2018) malam bahwa kapal itu tidak diizinkan untuk berlayar keluar dari pelabuhan dengan muatan ternak di atasnya.

"Kami hanya diberitahu bahwa ternak harus dibongkar dan kapal tidak diberi izin untuk berlayar sampai ternaknya dipindahkan," katanya.

"Setelah itu, ternak harus diturunkan dari kapal di bawah pengawasan Departemen Pertanian dan proses itu dimulai pagi ini."

Greg Tremewen memperkirakan proses pembongkaran akan memakan waktu satu atau dua hari, dan hewan-hewan itu akan dimasukkan ke truk dan diangkut dari pelabuhan.

Satu dari 4.000 ekor hewan ternak yang rencananya dikirim itu mati selama proses pemindahan. (Supplied: Allen McCauley)

Sebelumnya, seorang juru bicara AMSA menyebut mereka langsung menahan kapal itu untuk meninggalkan pelabuhan karena kekhawatiran tentang kelayakannya setelah melihat cara kapal itu bergerak.

Juru bicara AMSA itu menuturkan, sebanyak 380 dari 4.327 ekor sapi yang ada di atas kapal itu dipindahkan dalam upaya untuk meningkatkan kestabilan kapal.

Namun ketika berusaha untuk berlayar lagi pada Sabtu (24/11), ternyata kapal itu masih mengalami masalah serupa.

Seorang juru bicara DAWR mengatakan ternak-ternak dari dalam kapal mulai diturunkan pada Selasa (27/11/2018) pagi setelah mendapat keputusan dari eksportir.

Departemen sebelumnya menyatakan seekor sapi mati, namun tidak terkait dengan masalah kestabilan yang dialami oleh kapal tersebut.

Seorang dokter hewan dari DAWR mengawasi proses pembongkaran hewan dari kapal dan melaporkan tidak ada masalah kesejahteraan atau kesehatan pada hewan-hewan yang dikembalikan ke tempat penggemukan.

"Para peternak tetap berencana untuk mengekspor ternak-ternak tersebut di kemudian hari," kata juru bicara itu.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut