Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG Sebut Siklon Tropis Senyar di RI Mulai Melemah, Bergerak ke Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Kapal Perang AS Berlayar dekat Kepulauan Paracel, Pemerintah China Marah Besar

Selasa, 13 Juli 2021 - 10:29:00 WIB
Kapal Perang AS Berlayar dekat Kepulauan Paracel, Pemerintah China Marah Besar
Kapal perusak rudal AS, USS Benfold menyusup ke perairan teritorial China. (Foto: Ilustrasi/Wikipedia)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Pemerintah China marah besar setelah kapal perang AS berlayar di dekat Kepulauan Paracel yang dikuasai China di Laut China Selatan pada Senin (12/7/2021). Militer China mengatakan, kapal perusak rudal AS, USS Benfold menyusup ke perairan teritorial China pada Senin tanpa izin dari pemerintah setempat.

Juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat, Kolonel Tian Junli mengatakan, angkatan laut dan udara melacak serta memantau kapal perang angkatan laut AS sebelum mengusirnya dengan peringatan.

“Kami mendesak AS untuk segera menghentikan tindakan provokatif seperti itu dan secara ketat mengontrol kegiatan militer laut dan udara. Jika tidak, maka akan menanggung semua konsekuensi yang ditimbulkannya,” katanya.

Kolonel Tian menambahkan, insiden ini menjadi bukti kuat hegemoni navigasi agresif AS dan militerisasi Laut China Selatan. 

Sementara AS menolak klaim dari militer China. Menurut US Seventh Fleet, kapal perang mereka berada di zona yang bukan merupakan kekuasaan China.

“USS Benfold melakukan FONOP (kebebasan operasi navigasi) sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan untuk melakukan operasi normal di perairan internasional," katanya.

Pernyataan tersebut juga menyatakan, AS akan terus berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, sebagaimana USS Benfold. 

Kepulauan Paracel, yang dikenal sebagai Kepulauan Xisha di China dan Kepulauan Hoang Sa di Vietnam merupakan kumpulan lebih dari 30 pulau. Kepualaun ini diklaim oleh China, Vietnam dan Taiwan.

Inisiatif Transparansi Maritim Asia mengatakan, saat ini, China memiliki 20 pos terdepan di Kepulauan Paracel. 

Sementara, Angkatan Laut AS secara teratur melakukan operasi kebebasan navigasi di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut