Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Kapal Perang AS Masuk Laut China Selatan, China: Hentikan Provokasi Atau Terjadi Insiden!

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 11:05:00 WIB
Kapal Perang AS Masuk Laut China Selatan, China: Hentikan Provokasi Atau Terjadi Insiden!
Kapal perang pembawa rudal Amerika Serikat, USS John McCain. (foto: Russia Today)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China geram setelah mengetahui manuver kapal perang Amerika Serikat di perairan sekitar Kepulauan Paracel, Laut China Selatan. Kepulauan itu jadi sengketa antara China dan beberapa negara Asia Tenggara.

China memantau keberadaan kapal perang AS, USS John McCain, di dekat Kepulauan Paracel pada Jumat (9/10/2020) kemarin. Otoritas militer China menyebut kapal perang bersenjata rudal itu memasuki kawasan Kepulauan Paracel tanpa izin.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Kolonel Zhang Nandong, memperingatkan AS untuk mengontrol dan membatasi operasi AL di di Laut China Selatan.

"Ini adalah hegemoni navigasi telanjang dan provokasi militer," kata Kolonel Zhang dikutip dari Reuters, Sabtu (10/10/2020).

"Kami menuntut AS segera menghentikan tindakan provokatif tersebut dan meminta secara ketat mengontrol, membatasi operasi militer di laut dan udara untuk menghindari insiden," lanjutnya.

PLA menegaskan mereka akan melakukan semua langkah yag diperlukan untuk secara tegas menjaga kedaulatan dan keamanan nasional serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan.

Militer China mengklaim AS sering mengerahkan armada kapal perang ke Laut China Selatan yang disebut Beijing sebagai manuver membahayakan kedaulatan serta melanggar kepentingan keamanan.

Juli lalu, China menuduh AS--yang tidak memiliki kepentingan--berusaha melakuan provokasi dengan mengirimkan dua kapal induk USS Nimitz dan Ronald Reagan ke Laut China Selatan. AS berdalih pengerahan itu untuk menjaga stabilitas di perairan internasional.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut