Kapal Selam Argentina Ditemukan, Keluarga Berharap Keajaiban
BUENOS AIRES, iNews.id - Keluarga kru kapal selam Argentina, ARA San Juan, yang hilang sejak setahun lalu, masih berharap ada keajaiban.
Angkatan Laut (AL) Argentina mengumumkan, puing kapal buatan Jerman itu ditemukan di kedalaman 800 meter di Samudera Atlantik. Kapal Seabad Constructor milik perusahaan eksplorasi laut Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, yang menemukannya.
Ada keluarga yang yakin para kru masih hidup, meskipun sangat tidak mungkin. Oksigen saja hanya bisa bertahan satu minggu setelah kapal mengarungi dalamnya lautan, sementara kapal tersebut sudah hilang sejak 15 November 2017.
Kapal hilang sekitar 450 kilometer dari pantai Argentina dalam perjalanan pulang ke Mar del Plata dari pangkalan Ushuaia.
"Saya masih punya harapan bahwa mereka masih hidup," kata Luis Niz, ayah dari seorang kru AL yang berada di kapal nahas itu, dikutip dari AFP, Minggu (18/11/2018).
Sementara itu, anggota keuarga lain, Yolanda Mendiola, mengatakan, AL akan menunjukkan foto-foto keberadaan kapal.
"Mereka mengatakan bahwa anak-anak kami ada di dalam," ujar ibu dari pelaut Leandro Cisneros itu.
Sebelumnya Presiden Argentina Mauricio Macri mengatakan tidak ada korban selamat dalam insiden ARA San Juan.
Pemerintah Argentina tetap melanjutkan operasi pencarian meskipun kapal sepanjang 65 meter itu hilang setahun lalu. Sebanyak 13 negara ikut dalam pencarian termasuk AS, negara tetangga, serta AL dari beberapa negara Eropa.
"(Ocean Infinity) memutuskan untuk melakukan pencarian terbaru dan terima kasih Tuhan mereka bisa menemukan areanya," kata juru bicara AL Argentina, Rodolfo Ramallo, kepada stasiun televisi Todo Noticas.
"Sekarang babak baru telah dibuka. Dari analisis kondisi di mana kapal selam ditemukan, kami akan mempelajari bagaimana melanjutkan operasi ini," katanya, lagi.
Kapal selam ARA San Juan diyakini meledak di perjaanan. Ledakan dipicu masuknya air melalui lubang snorkel di kapal yang menyebabkan terjadinya arus pendek baterai atau korsleting. Hal itu diketahui dari percakapan terakhir antara kru dengan pangkalan AL pada 15 November 2017.
Tidak lama setelah itu, organisasi internasional berbasis di Wina, Austria, yang bertugas mendeteksi ledakan atom, merekam adanya suara tak lazim di sekitar lokasi kontak terakhir dengan ARA San Juan yang kemudian disimpulkan sebagai ledakan.
Editor: Anton Suhartono