Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Ungkap Modus Baru Kartel Narkoba, Kini Punya Kapal Selam
Advertisement . Scroll to see content

Kapal Selam Argentina Hilang, Pencarian Masuki Masa Kritis

Rabu, 22 November 2017 - 11:28:00 WIB
Kapal Selam Argentina Hilang, Pencarian Masuki Masa Kritis
Kapal Selam ARA San Juan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BUENOS AIRES, iNews.id – Tujuh hari sudah sejak Kapal Selam Argentina ARA San Juan hilang kontak, misi pencarian memasuki masa-masa kritis. Ketersediaan oksigen di kapal buatan Jerman itu semakin menipis.

Juru Bicara Angkatan Laut (AL) Argentina Enrique Balbi mengatakan, persediaan oksigen di kapal selam itu hanya cukup untuk tujuh hari. Jika dihitung sejak kapal memulai perjalanan yakni Rabu 15 November WIB, maka waktunya akan segera lewat. Pencarian baru dimulai pada 16 September. (Perbedaan waktu Indonesia dan Argentina mencapai 10 jam)

"Soal oksigen sudah membuat kami khawatir sejak awal. Sedikit demi sedikit, kami memasuki fase kritis," kata Balbi, seperti dikutip dari AFP, Rabu (22/11/2017).

Kapal yang dinaiki 44 kru itu terakhir melakukan kontak dengan pangkalan pada Rabu pekan lalu dan melaporkan bahwa kapal mengalami kerusakan mekanik. Tidak dijelaskan secara detail kerusakan mekanik yang dimaksud, hanya ada permasalahan pada sistem baterai. Karena kerusakan inilah rute perjalanan kapal diubah dari ke perairan jauh di Laut Atlantik sebelah selatan Argentina menjadi ke pangkalan Mar del Plata.

Meski demikian Balbi menegaskan pihaknya tidak kehilangan asa. Pencarian akan terus dilakukan. "Kami tidak mengenyampingkan hipotesis apa pun. Mengasumsikan fase kritis, di mana kapal tenggelam tak sanggup mencapai permukaan, kami berada di hari keenam dari persediaan oksigen. Sebagai seorang personel kapal selam, saya tidak kehilangan harapan," kata dia.

Kapal Selam ARA San Juan sudah berusia 34 tahun. Semasa digunakan oleh AL Argentina, kapal dengan tenaga diesel-listrik ini sudah dua kali mengalami perbaikan yaitu pada 2007 dan 2014. Asumsinya, kerusakan pada baterai ini menyebabkan kapal kehilangan tenaga untuk naik ke permukaan sehingga kandas di dasar lautan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut