Kasihan, Begini Situasi Pendidikan di Kiev selama Invasi Rusia
KIEV, iNews.id - Sebanyak 190.000 siswa sekolah di Kiev, Ukraina diharapkan tetap bersekolah online dan offline selama invasi Rusia. Pejabat berharap siswa dapat menyelesaikan sekolah minimal semester ini.
"Kami benar-benar harus bertahan selama tiga minggu ini," kata penasihat wakil kepala administrasi Kota Kiev, Oleksiy Kurpas kepada Reuters.
Kurpas berharap tahun ajaran akan berjalan sampai musim panas. Sayangnya situasi makin buruk dimana hampir setengah dari jaringan listrik Ukraina telah rusak akibat serangan rudal.
Pejabat itu mengatakan bahwa sekitar 85 persen staf sekolah Kiev dan 60 persen sisawa tetap tinggal di kota sebelum perang. Namun kini banyak siswa lain telah pindah ke daerah yang lebih aman atau di luar negeri.
Maka dari itu, kegiatan belajar mengajar kini diselenggarakan secara hybrid yakni campuran online dan offline sejak awal tahun akademik.
Kelas online diikuti banyak siswa yang masih berada di Kiev. Namun ketika listrik padam di seluruh kota, hidup menjadi lebih sulit bagi guru dan murid.
Kepala sekolah Olena Roman mengatakan, staf kadang-kadang tidak dapat mengatur pekerjaan rumah jika listrik tiba-tiba padam. Siswa yang belajar dari jarak jauh juga sering kesulitan selama pemadaman listrik di rumah mereka.
Masha seorang siswa berusia 16 tahun, dengan rajin mencatat selama pelajaran geometri. Dia menceritakan jenis kendala yang dia hadapi.
“Jika internet mati, ketika mereka memberi kami tes, maka gambar tidak keluar,” katanya.
Sementara, Yulia siswa usia 13 tahun mengaku sulit melihat jika tengah mati lampu.
"Jika tidak ada cahaya, terkadang sulit untuk melihat saat Anda menulis," kata Yulia.
Editor: Umaya Khusniah